SCG Dorong Akselerasi Dekarbonisasi Lewat ESG Symposium 2025 Indonesia

SCG menegaskan komitmen percepatan dekarbonisasi dan transisi hijau di Indonesia melalui ESG Symposium 2025 Indonesia di Jakarta./Foto: SCG.

Jakarta, landbank.co.id – Upaya mempercepat transisi hijau dan dekarbonisasi nasional kembali ditegaskan SCG melalui penyelenggaraan ESG Symposium 2025 Indonesia bertema “Decarbonizing for Our Sustainable Tomorrow”.

Dalam acara yang berlangsung pada Selasa, 2 Desember 2025 di Grand Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, menghadirkan pemangku kepentingan dari pemerintah, industri, akademisi, serta komunitas.

Bacaan Lainnya

President & CEO SCG, Thammasak Sethaudom, menegaskan bahwa akselerasi pertumbuhan hijau, penerapan ekonomi sirkular, serta percepatan agenda dekarbonisasi menjadi fokus utama simposium tersebut.

“Pertanyaannya bukan lagi apakah kita harus bertindak, tetapi seberapa cepat kita dapat bergerak secara kolaboratif tanpa meninggalkan siapa pun,” ujar Thammasak dalam keterangan resminya yang diterima landbank.co.id, Rabu (3/12/2025).

Seperti diketahui, Indonesia terus memperkuat komitmen menurunkan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) demi mewujudkan Net Zero Emission (NZE).

Pemerintah menargetkan peningkatan penurunan intensitas emisi GRK hingga 93,5%, serta Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) mencapai 83,0, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dan pencapaian NZE pada tahun 2060.

Di sisi lain, Sekretaris BSKJI, Muhammad Taufiq, menyampaikan bahwa ambisi pemerintah dalam penurunan emisi harus dibarengi implementasi konkret di lapangan, khususnya pada sektor industri sebagai penyumbang emisi terbesar.

“Komitmen tidak akan berarti tanpa transformasi nyata di sektor industri,” tegasnya.

Sementara itu, Warit Jintanawan, Country Director SCG Indonesia, menjelaskan bahwa model Public–Private–People Partnership (PPPP) menjadi pendekatan kolaboratif yang mampu menyinergikan kebijakan publik, teknologi industri, dan partisipasi masyarakat.

“Kolaborasi adalah kunci mempercepat keberlanjutan dengan dampak nyata dan berskala besar,” ucapnya.

(*)

Pos terkait