Samasindo Optimistis Produksi CPO Capai 80 Persen

Tingginya konsumsi minyak sawit nasional mendorong PT Sawit Mas Indonesia menargetkan produksi CPO dan PKO hingga 80 persen./Dok. Samasindo.

Jakarta, landbank.co.id – PT Sawit Mas Indonesia (Samasindo) menatap kinerja positif pada tahun pertama operasionalnya.

Samasindo yang merupakan produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan minyak inti sawit (palm kernel oil/PKO) itu optimistis mampu merealisasikan kapasitas produksi hingga 80 persen sepanjang 2025, seiring tingginya permintaan pasar domestik.

Bacaan Lainnya

Direktur PT Sawit Mas Indonesia, Cheny Canliarta, mengatakan perseroan yang mulai beroperasi secara komersial pada awal September 2025 tetap mampu mencatatkan kinerja produksi yang solid meski dihadapkan pada tantangan musim.

“Di tengah kondisi musim belakangan ini, kami optimistis realisasi target produksi tahun 2025 bisa mencapai sekitar 75–80 persen dari kapasitas terpasang,” ujar Cheny dalam keterangannya kepada media, Rabu, 17 Desember 2025.

Ia menjelaskan, seluruh hasil produksi CPO Samasindo diserap oleh pasar domestik. Tingginya kebutuhan industri dalam negeri, khususnya produsen minyak goreng, menjadi penopang utama optimisme perusahaan.

“Pembeli kami mayoritas adalah produsen minyak goreng di dalam negeri. Permintaan domestik saat ini masih sangat kuat,” kata Cheny.

Untuk menjaga kinerja di tengah persaingan industri sawit nasional, Samasindo tidak hanya mengandalkan ketepatan waktu pengiriman, tetapi juga konsistensi kualitas produk. Selain itu, perusahaan menekankan pentingnya komunikasi yang intensif dengan para mitra bisnis.

“Kami berupaya menjaga kualitas CPO yang kami hasilkan, sekaligus responsif terhadap kebutuhan konsumen dengan menjaga komunikasi dua arah yang baik,” ujarnya.

Optimisme Samasindo sejalan dengan tren konsumsi minyak sawit nasional yang terus meningkat. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), konsumsi domestik minyak sawit sepanjang Januari–September 2025 tercatat mencapai 18,5 juta ton.

Angka tersebut naik sekitar 5,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 17,55 juta ton.

Pos terkait