“Kami optimistis Kawasan Pabean KEK ETKI Banten yang resmi beroperasi hari ini (Rabu, 10 Desember 2025) akan membuka peluang investasi lintas industri di Indonesia, yang tentunya tidak dapat terwujud tanpa kolaborasi strategis kami dengan pemerintah pusat dan daerah, otoritas kepabeanan, serta Dewan Nasional,” ujar Lindawaty Chandra, Kepala BUPP KEK ETKI Banten.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Dewan Nasional KEK yang menjembatani koordinasi lintas kementerian serta kepada Bea Cukai atas dukungan teknis yang diberikan sehingga dapat mencapai tahapan ini.
“Kami berharap fasilitas ini dapat memperkuat kepercayaan pelaku usaha, meningkatkan efisiensi logistik, dan mempercepat pertumbuhan investasi di KEK ETKI Banten,” papar Lindawaty.
Kehadiran Kawasan Pabean akan mempermudah pelaku usaha di KEK ETKI Banten untuk mengakses berbagai fasilitas dalam satu kawasan, baik dalam masa pembangunan maupun produksi.
Pelaku Usaha akan mendapatkan fasilitas pembebasan barang modal dan barang konsumsi melalui bebas Bea Masuk (BM) dan bebas Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI), untuk peralatan, mesin industri hingga bahan makanan dan produk habis pakai, sesuai positive list dari Dewan Nasional KEK.
Semua pelaku usaha KEK ETKI Banten juga akan menggunakan sistem IT Inventory yang terintegrasi dengan INSW dan CEISA (sistem pelayanan kepabeanan nasional) untuk mencatat seluruh pemasukan, pengeluaran, dan posisi persediaan barang secara real time serta akuntabel.
Baca juga: KEK BSD Diwarnai Powell Studio Loft, Paling Mahal Tembus Rp10 Miliar
KEK ETKI Banten yang juga dikenal dengan nama D-HUB SEZ di BSD City, merupakan salah satu KEK seluas 59,68 hektare yang ditetapkan oleh Pemerintah pada 7 Oktober 2024.
Kawasan ini memberikan berbagai kemudahan investasi bagi investor lokal dan global untuk membangun usaha di bidang pendidikan, kesehatan, teknologi, serta ekonomi kreatif. D-HUB SEZ dirancang sebagai ekosistem terintegrasi yang menghubungkan inovasi, riset, dan industri, sehingga mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru serta mendorong percepatan transformasi digital dan kesehatan di Indonesia.
Dengan dukungan infrastruktur modern serta insentif fiskal dan nonfiskal yang kompetitif, KEK ETKI Banten diharapkan menarik lebih banyak investasi berkualitas dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi regional.
(*)





