“Kita harus meningkatkan ekspansi bisnis ke luar negeri dan memastikan industri FNB mendapat dukungan untuk bersaing di kancah internasional,” ujar Ketua HIPMI Culinary Indonesia, Cikhita Virginia Sebayang.
Sementara itu, Founder Sour Sally, Donny Pramono menyampaikan bahwa dukungan penuh dari Pemerintah, khususnya Kementerian Ekonomi Kreatif, sangat berperan dalam kesuksesan Sour Sally di pasar global.
Donny berharap pemerintah terus memberikan dukungan dalam hal pengetahuan dan sertifikasi untuk meningkatkan kualitas dan konsistensi produk kuliner Indonesia.
“Dukungan penuh dari Pemerintah, khususnya Kementerian Ekonomi Kreatif, sangat berperan dalam kesuksesan Sour Sally di pasar global,” kata dia.
Selain itu, Sekretaris Utama BPJPH, Muhammad Aqil Irham, menambahkan bahwa pasar Timur Tengah dan negara-negara anggota OKI untuk makanan halal dari Asia terbuka lebar untuk dijajaki jenama asal Indonesia yang berekspansi ke ranah global.
Baca juga: Mau Buka Bisnis Makanan dan Minuman? Begini Cara Mengurus Sertifikat Halal dari MUI
“Spending konsumen muslim dunia mencapai US$3 triliun dan Indonesia baru mendapat bagian US$13,38 miliar. Jadi, kuenya masih besar untuk Indonesia bisa ekspor produk halalnya ke negara anggota OKI. Saya kira kita perlu dukung usaha pak menteri untuk mendorong ekonomi kreatif di Indonesia ke kancah internasional,” tambah Sestama BPJPH.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari; Managing Director PT. Merek Lokal Mendunia, William Lee dan Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Zulfiani Lubis.
Dalam acara ini, Menekraf/Kabekraf Teuku Riefky Harsya didampingi Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Yuke Sri Rahayu.
(*)