Ristia Bintang Mahkotasejati Tambah Hotel di Bali

Manajemen PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) menilai peluang bisnis hotel di Bali masih terbuka dan diharapkan terus bertumbuh/foto: marriott.com

“Dengan tren positif ini, kami yakin bahwa industri perhotelan di Bali akan terus tumbuh dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal,” papar manajemen RBMS.

Perseroan berharap prospek perhotelan di Bali pada tahun 2025 akan melanjutkan tren positif dari tahun 2024. Proyeksi kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 6,6 juta, yang diharapkan akan meningkatkan tingkat hunian hotel. Pelaku industri perhotelan di Bali masih optimistis walaupun dengan adanya pembatasan pengadaan acara dari group pemerintah.

Bacaan Lainnya

“Strategi untuk hotel pada 2025 adalah bekerja sama erat dengan operator dalam menetapkan target okupansi dan rate, serta fokus untuk group booking dengan NGO dan perusahaan swasta untuk mendapatkan group booking,” urai manajemen RBMS.

Sementara itu, sepanjang Januari-Maret 2025, pendapatan RBMS dari bisnis hotel menyentuh Rp16,84 miliar, naik sekitar 4 persen disandingkan dengan periode sama 2024 yang senilai Rp16,13 miliar.

Bisnis hotel menyumbang sekitar 60 persen terhadap total pendapatan RBMS per akhir Maret 2025 yang mencapai sekitar Rp27,98 miliar.

Porsi bisnis hotel terhadap total pendapatan RBMS pada kuartal pertama 2024 masih bertengger di posisi sekitar 58 persen.

Baca juga: Tujuh Hotel Baru akan Merangsek Pasar Bali

Di sisi lain, pendapatan RBMS dari penjualan rumah mencatat hal sebaliknya, yakni anjlok sekitar53 persen dari semula Rp22,95 miliar menjadi Rp10,77 miliar per akhir Maret 2025.

Per akhir Maret 2025, pemegang saham Ristia Bintang Mahkotasejati terdiri atas Richard Rachmadi Wiriahardja sebesar 51,88 persen dan masyarakat 48,12 persen.

 

(*)

Pos terkait