Site icon Landbank.co.id

Renovasi RSCM Kiara Ditargetkan Rampung 22 Desember 2025

PTPP menyatakan bahwa nilai kontrak renovasi RSCM Kiara itu sebesar Rp195,9 miliar termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)/foto: rscm.co,id

Jakarta, landbank.co.id– PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menargetkan renovasi Gedung Pusat Layanan Ibu dan Anak IPT KIA RSCM Kiara, Jakarta rampung pada 22 Desember 2025.

Mengutip keterangan tertulis PT PP (Persero) Tbk, emiten berkode saham PTPP ini memulai renovasi RSCM Kiara pada 25 Agustus 2025.

PTPP menyatakan bahwa nilai kontrak renovasi RSCM Kiara itu sebesar Rp195,9 miliar termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Renovasi ini menjadi langkah penting dalam mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, khususnya dalam menekan angka kematian ibu dan bayi melalui fasilitas medis yang lebih modern, aman, dan sesuai standar internasional.

“RSCM Kiara akan kami hadirkan sebagai pusat rujukan layanan kesehatan ibu dan anak yang representatif, nyaman, serta mendukung program pemerintah dalam menekan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia,” ujar Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo dikutip Minggu, 28 September 2025.

PTPP yang berdiri sejak 1953 ini memanfaatkan teknologi terkini seperti Laser Scanner dan Building Information Modeling (BIM), yang memungkinkan pemindaian presisi dan integrasi desain digital.

Baca juga: PTPP Garap Rumah Sakit Rp663 Miliar di Riau

Lewat pendekatan tersebut PTPP kembali menegaskan diri sebagai pelopor penerapan teknologi konstruksi modern di Indonesia, khususnya pada proyek kesehatan berstandar internasional.

Joko menambahkan, proyek ini menuntut strategi eksekusi yang cermat karena dilakukan di tengah aktivitas pelayanan medis yang tetap berjalan penuh.

PTPP yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 9 Februari 2010 ini mengedepankan keselamatan pasien dan pekerja, serta menjaga agar layanan kesehatan tetap optimal.

Dia menerangkan bahwa hal ini menjadi bukti kapabilitas PTPP dalam mengelola proyek dengan kompleksitas tinggi.

“Selain itu, desain gedung juga dirancang dengan memperhatikan aspek psikologis pasien dan keluarga,” papar Joko.

Dia menambahkan, desain ruang diperbaharui dengan konsep humanis, ramah lingkungan, dan mendukung pemulihan pasien secara menyeluruh.

Baca juga: Pembangunan Gedung INN Senilai Rp1 Triliun Rampung, PTPP: Dirancang Terintegrasi

“Kami percaya bahwa infrastruktur kesehatan bukan hanya bangunan fisik, melainkan ruang kehidupan yang memberi harapan dan mempercepat kesembuhan,” ujar Joko.

Kata Joko, dengan langkah ini, PTPP mempertegas perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam menghadirkan infrastruktur kesehatan yang berkualitas, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi generasi mendatang.

Mengutip laman RSCM, RSCM Kiara merupakan unit pelayanan dari RSUP Nasional Dr Cipto Mangunkusumo di bawah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak terintegrasi.

Kehadiran unit tersebut bertujuan menjawab harapan masyarakat akan layanan yang holistik, nyaman, dan bermutu.

Saat ini, pelayanan di RSCM Kiara meliputi pelayanan rawat jalan anak, rawat jalan ibu, pelayanan transfusi untuk pasien-pasien hematologi dan thalassemia dan pelayanan gigi mulut.

Selain itu, pelayanan yang diberikan antara lain pelayanan kemoterapi rawat jalan anak, rawat inap anak yang terdiri atas rawat inap infesksi, noninfeksi, dan pelayanan intensif anak PICU.

 

RS Riau

Sementara itu, selain RSCM Kiara, PTPP juga tengah membangun beberapa rumah sakit di Indonesia.

Baca juga: PTPP Rampungkan Proyek Rp998,3 Miliar di Bali

Salah satunya, PTPP mengerjakan proyek Rumah Sakit Vertikal Modern di Riau dengan nilai kontrak Rp663,2 miliar.

Pembangunan proyek rumah sakit yang pemancangan tiang pertamanya (ground breaking) dilakukan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ini akan memakan waktu 600 hari kalender.

“Kita harus membangun rumah sakit terbaik dengan fasilitas modern. RS ini harus menjadi pusat layanan unggulan, tidak hanya untuk jantung, stroke, dan ginjal, tetapi juga harus mengutamakan penanganan kanker,” ujar Budi Gunadi Sadikin dalam siaran pers PTPP dikutip Senin, 16 Juni 2025.

Menkes menerangkan, kehadiran RS ini merupakan bagian dari visi besar Kementerian Kesehatan dalam menjadikan layanan kesehatan Indonesia berkelas dunia, tidak hanya dari sisi pelayanan, tetapi juga dari teknologi dan sumber daya manusia.

Proyek ini bertujuan memperkuat sistem layanan kesehatan di Riau dan kawasan Sumatera secara keseluruhan.

Rumah sakit ini dirancang sebagai fasilitas unggulan untuk menangani penyakit berat seperti gangguan otak, jantung, dan uronefrologi.

Baca juga: PTPP Garap Proyek RS Harapan Kita–Tokushukai Rp863,8 Miliar

Setelah rumah sakit ini berdiri, masyarakat Riau tidak perlu lagi berobat ke luar negeri seperti ke Malaysia dan Singapura atau kota besar lain, sehingga menekan beban ekonomi dan meningkatkan aksesterhadap layanan kesehatan berkualitas.

“Harapannya RS UPT Vertikal Kemenkes Riau dapat menarik 10% dari belanja orang Indonesia diluar negeri sebesar 176 triliun rupiah setiap tahunnya,” ucap Budi.

 

(*)

Exit mobile version