Site icon Landbank.co.id

Realisasi Investasi Properti Tumbuh 19 Persen, Sentuh Rp75 Triliun

Realisasi investasi sektor properti tercatat tumbuh sekitar 19,23 persen pada semester pertama 2025 disandingkan dengan periode yang sama 2024/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Realisasi investasi sektor properti tercatat tumbuh sekitar 19,23 persen pada semester pertama 2025 disandingkan dengan periode yang sama 2024.

Mengutip data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada Januari-Juni 2025, realisasi investasi sektor properti menyentuh sebesar Rp75,0 triliun.

Sebaliknya, pada paruh pertama 2024, realisasi investasi sektor properti masih bertengger di angka Rp62,9 triliun.

Segmen yang masuk kategori sektor properti versi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM kali ini mencakup perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.

Merujuk data Kementerian itu porsi penanaman modal dalam negeri (PMDN) paling dominan, yakni sekitar 71 persen, sedangkan penanaman modal asing (PMA) sebesar 29 persen.

Pada paruh pertama 2025, realisasi investasi sektor PMDN sebesar Rp53 triliun, sedangkan PMA bertengger di angka Rp22 triliun.

Baca juga: Hotel Hilton Jakarta PIK2 Serap Investasi Rp800 Miliar

PMDN mencatat pertumbuhan sekitar 45 persen bila disandingkan dengan torehan semester pertama 2024, yakni dari Rp36,6 triliun menjadi senilai Rp53,0 triliun.

Sebaliknya, realisasi investasi PMA turun sekitar 16 persen, yakni dari Rp26,3 triliun menjadi sebesar Rp22,0 triliun pada enam bulan pertama 2025.

 

Masuk Lima Besar

Mengutip data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, sektor properti masuk ke dalam lima besar realisasi investasi di Indonesia sepanjang Januari-Juni 2025.

Posisi pertama dalam kelompok lima besar realisasi investasi PMDN dan PMA pada semester pertama 2025 ditempati oleh industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya, yakni Rp134,4 triliun.

Baca juga: Perumahan dan Perkantoran Dapat Guyuran Investasi Rp25 Triliun

Lalu, peringkat kedua ditempati oleh transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp110,7 triliun. Keempat, sektor pertambangan Rp102,2 triliun, dan peringkat keempat sektor jasa lainnya Rp85,7 triliun.

Sementara itu, sektor properti menempati peringkat kelima dengan realisasi investasi sebesar Rp75,0 triliun.

Bila disandingkan dengan lima besar realisasi investasi semester pertama 2024, posisi sektor properti harus puas mencatat penurunan.

Maklum, pada paruh pertama 2024, realisasi investasi sektor properti masih menempati peringkat keempat dengan raihan Rp62,9 triliun.

Kelompok industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya relatif stabil menempati peringkat pertama.

Baca juga: Investasi Properti Tumbuh 16 Persen, Sentuh Nyaris Rp49 Triliun

Bedanya, mengutip data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, pada paruh pertama 2024, realisasi kelompok itu sebesar Rp122,2 triliun.

 

Realisasi Naik

Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan, total realisasi investasai semester pertama 2025 telah mencapai Rp942,9 triliun, naik 13,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2024.

Pencapaian ini, jelas dia, setara 49,5 persen dari target tahun 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun.

Menurut Rosan, capaian ini tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang juga ditopang oleh investasi.

Baca juga: Begini Peta Investasi Properti di Inti ASEAN

“Begitu aktifnya peran Bapak Presiden berkunjung ke banyak negara, juga menumbuhkan kepercayaan atau confidence dari banyak pihak di luar negeri. Keberadaan Danantara sebagai SWF (Sovereign Wealth Fund/Badan Pengelola Investasi) juga menambah kepercayaan dari para investor untuk berinvestasi di Indonesia karena mereka tahu kita juga bisa berinvestasi bersama mereka, baik di Indonesia maupun di luar negeri,” kata Rosan dilansir laman Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.

Dari total realisasi investasi semester pertama 2025 yang sebesar Rp942,9 triliun, kontribusi PMDN sebesar Rp510,3 triliun atau sebesar 54,1 persen, sedangkan PMA Rp432,6 triliun setara 45,9 persen.

Secara kumulatif, mengutip data Kementerian Investasi dah Hilirisasi/BKPM, investasi yang masuk berhasil menyerap 1.259.868 tenaga kerja Indonesia selama periode Januari-Juni 2025.

(*)

Exit mobile version