“Kita patut bangga karena lokasinya berada di dalam teluk, sehingga tidak ada ombak besar. Kapal-kapal (yacht) akan terlindungi dengan baik dan bisa ditampung hingga 145 unit,” kata Tantowi.
Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, menambahkan bahwa Kementerian Pariwisata selalu menekankan pentingnya pengembangan KEK yang mengedepankan nilai budaya lokal.
“Ibu Menteri Pariwisata selalu mengingatkan agar setiap KEK pariwisata menampilkan dan mempertahankan unsur kultural serta budaya daerah setempat,” tutur Rizki.
Mengutip laman kek.go.id, guna percepatan pembangunan kawasan, secara keseluruhan infrastruktur dasar di KEK Kura Kura Bali telah dibangun pada 2024, yakni mulai dari jalan, listrik, instalasi jaringan air bersih, sistem air limbah, drainase, gerbang dan batas kawasan, hingga jaringan telekomunikasi.
Baca juga: KEK Sanur Perkuat Wisata Kesehatan Indonesia
KEK Kura Kura Bali juga memiliki fasilitas Kawasan Persampahan, Pemadam Kebakaran, Fasilitas Keamanan yang sudah bekerja sama pihak-pihak terkait. Kantor Administrator dan Kantor Pengelola telah dibangun dan ditempatkan di pintu masuk KEK.
KEK ini dibangun sebagai destinasi pariwisata berkualitas serta industri kreatif dan kesehatan yang akan mengembangkan hotel, resor, area komersial, pusat kesehatan, taman pendidikan dan teknologi, serta amenitas lain.
Pengembang KEK Kura Kura Bali adalah PT Bali Turtle Island Development, sedangkan target investasi total sebesar Rp89,9 triliun dan menyerap 35.036 tenaga kerja.
(*)