Jakarta, landbank.co.id– Emiten properti PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) menggandeng Riscon Group untuk mengembangkan proyek rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Potensi rumah MBR yang akan dikembangkan sebanyak 3.000 unit,” ujar Aulia Firdaus, direktur utama PT Repower Asia Indonesia Tbk kepada awak media di Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025.
Dia menerangkan bahwa dari dari proyek ini PT Repower Asia Indonesia Tbk berharap mampu mendulang pendapatan lebih dari Rp500 miliar.
“Targetnya, proyek kerja sama ini akan dikembangkan dalam satu hingga dua tahun kedepan,” ujarnya.
Dalam nota kesepahaman bersama (memorandum of understanding/MoU) antara PT Repower Asia Indonesia Tbk dan Riscon Group yang ditandatangani di Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025 disepakati bahwa Riscon Group menyediakan lahan.
“Kami memilih Riscon sebagai mitra karena mereka adalah pengembang berpengalaman luas. Riscon memiliki lebih dari 30 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia dengan potensi pengembangan aset Rp2 triliun lebih,” tutur Aulia Firdaus.
Baca juga: Penjualan Rumah Repower Bergairah
Dalam tahap awal, tambah dia, lahan yang dikembangkan seluas 14 hektare (ha) dan akan terus bertambah sampai dengan 30 ha.
“Lokasi proyek tersebar di Provinsi Jawa Barat yang potensial, yakni di Bogor, Serang, dan Sumedang,” papar Aulia.
Potensi rumah subsidi di Jawa Barat cukup besar mengingat hingga 2023, jumlah backlog hunian di Provinsi ini mencapai dua juta kepala keluarga.
Di kawasan ini pemerintah mematok harga rumah subsidi sebesar Rp166 juta per unit.
Dia juga mengatakan bahwa kerja sama antara Repower dengan Riscon Group merupakan bagian dari upaya mendukung pencapaian Program Tiga Juta Rumah yang digulirkan pemerintah.
Tahun 2025, pemerintah meningkatkan target Pembangunan rumah subsidi bersekma kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit.
Baca juga: Laba Bersih REAL Melonjak
“Total target Pembangunan rumah untuk MBR tahun 2025 dinaikkan dari 220 ribu unit rumah menjadi 350 ribu unit rumah,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Pengumuman Hasil Rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III di Jakarta, Senin, 28 Juli 2025.
Menkeu menambahkan, peningkatan target itu dilakukan untuk mempercepat pencapaian tiga juta rumah sekaligus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kami ingin berpartisipasi dalam menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat, termasuk ikut mengurangi backlog hunian yang secara nasional mencapai 9,9 juta unit,” kata Aulia.
Menurut Ari Tri Priyono, ketua umum Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra), peningkatan kuota KPR FLPP itu wujud kepedulian pemerintah terhadap sektor properti dan keberpihakan kepada masyarakat, khususnya MBR.
“Kami bersyukur pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subiyanto sangat memerhatikan kebutuhan rakyatnya, terutama dalam hal pemenuhan papan,” kata dia yang juga Chief Executive Officer (CEO) Riscon Group itu baru-baru ini.
Sementara itu, Repower yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 6 Desember 2019 dengan kode saham REAL mengoleksi pendapatan Rp115,89 miliar dan laba bersih Rp24,13 miliar pada 2024.
Di sisi lain, aset REAl meningkat dari Rp352,93 miliar menjadi Rp378,63 miliar pada 2024. Terlihat kas dan bank perseroan juga melambung dari Rp464,60 juta menjadi Rp71,69 miliar.
Baca juga: Repower Tebar Dividen untuk Kali Pertama, Cek Jadwalnya
Berpijak pada torehan itu Perseroan menargetkan kinerja yang semakin solid seiring dengan pengembangan proyek-proyek baru, termasuk rumah subsidi bagi MBR.
Per akhir Maret 2025, pemegang saham REAL terdiri atas PT Enam Berlian Sinergi sebesar 46,72 persen, PT Harmoni Harum Propertindo 15,57 persen, dan masyarakat 37,70 persen.
(*)