Hotel itu adalah Palm Park Hotel di Surabaya, Swiss-Belhotel (Balikpapan), Prime Park Hotel (Pekanbaru), dan Prime Park Hotel (Bandung).
Sepanjang Januari-September 2025, bisnis hotel menjadi kontributor kedua terbesar bagi PPRO, yakni sekitar 28 persen dari total pendapatan yang senilai Rp230,97 miliar.
Kondisi serupa terjadi pada sembilan bulan 2024, hanya saja, kala itu sumbangan bisnis hotel menyentuh sekitar 39 persen, mengingat total pendapatan saat itu Rp287,81 miliar.
Mengutip laporan keuangan PPRO, pendapatan terbesar anak usaha PT PP (Persero) Tbk itu masih berasal dari penjualan apartemen.
Baca juga: Penjualan Apartemen dan Rumah PP Properti Menanjak
Periode Januari-September 2025, PPRO membukukan penjualan apartemen Rp121,71 miliar atau setara sekitar 53 persen dari total pendapatan.
Begitu juga pada sembilan bulan 2024, berbekal Rp153,99 miliar, kontribusi penjualan apartemen ketika itu mencapai sekitar 53 persen.
Menurut Daniel Moeis, managing director PPRO, dengan kondisi market seperti saat ini, pihaknya menyadari jika pasar properti terutama high rise building mengalami kondisi penurunan yang diakibatkan adanya inflasi dan kondisi ekonomi yang tidak menentu baik secara makro maupun mikro.
“PPRO tidak hanya melihat ini sebagai suatu tantangan, namun juga menjadi satu kesempatan bagi Perusahaan untuk memperbaiki dan menata kembali aspek pemasaran, dimana PPRO akan mencoba untuk melakukan rasionalisasi harga yang cukup bersaing,” kata dia.
PPRO pun memahami bahwa banyak kompetitor dalam sektor properti, namun PPRO terus berupaya untuk meningkatkan value
Perusahaan dimana salah satunya adalah melakukan perkuatan di segmen student residence dan memberikan kemudahan dari segi cara bayar kepada konsumen dimana akan membuat calon konsumen menjadi lebih fleksibel dalam membayar angsuran tiap bulannya.
Baca juga: PPRO Undang Para Pemegang Saham Bahas Agenda Ini
“Disamping itu, PPRO juga memiliki program khusus, yaitu percepatan cara bayar atau program hard cash, dimana PPRO dapat memberikan diskon yang cukup besar bagi pembelian dengan cara bayar cash keras,” jelas Daniel.
(*)
