Site icon Landbank.co.id

PTPP Rampungkan Proyek Rp998,3 Miliar di Bali

Emiten konstruksi PT PP (Persero) Tbk (PTPP) telah merampungkana proyek pembangunan Bali International Hospital (BIH), Sanur, Bali/foto: setkab.go.id

Jakarta, landbank.co.id- Emiten konstruksi PT PP (Persero) Tbk (PTPP) telah merampungkana proyek pembangunan Bali International Hospital (BIH), Sanur, Bali.

Menurut manajemen PT PP (Persero) Tbk, rumah sakit bertaraf internasional pertama di Indonesia ini dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp998,3 miliar (tidak termasuk PPN).

Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan Bali International Hospital, Rabu, 25 Juli 2025 menyatakan kekagumannya terhadap rumah sakit canggih dan berkelas dunia ini.

“Bali International Hospital luar biasa. Waktu saya masuk saya kira hotel. Memang Rumah Sakit nuansa hotel. Indonesia adalah negara besar yang berkemajuan, yang dinamis, kita harus punya fasilitas yang terbaik sehingga kita juga bisa jadi pusat, kita bisa terima pasien-pasien di sekitar kawasan kita, kawasan Asia Tenggara, kawasan Pasifik dan sebagainya,” ujar Prabowo Subianto dikutip Jumat, 27 Juni  2025.

Berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Sanur atau KEK Kesehatan Sanur yang merupakan pertama dan satu-satunya di Indonesia, BIH menjadi symbol transformasi sektor kesehatan nasional menuju daya saing global.

Proyek ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap layanan kesehatan di luar negeri, sekaligus mencegah potensi hilangnya devisa negara yang mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya.

Baca juga: Presiden Resmikan Dua Rumah Sakit yang Dikerjakan PTPP

Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo menjelaskan, BIH tidak hanya unggul dari sisi layanan medis, tetapi juga dari sisi inovasi konstruksi dan teknologi medis.

Rumah sakit ini, kata Joko, menjadi proyek rancang bangun pertama di Indonesia yang menghadirkan layanan kedokteran nuklir lengkap, termasuk diagnostic in vivo dan teranostic, layanan kedokteran nuklir lengkap termasuk PET Scan dan SPEC CT, laboratorium radiofarmaka, yang memungkinkan deteksi dan terapi penyakit secara terpadu.

Selain itu, juga terdapat fasilitas ruangan Linear Accelerator (LINAC) yang memiliki tipe True Beam dengan spesifikasi tertinggi yang ada di Indonesia saat ini, dimana alat ini sangat advance dan mampu menghancurkan sel tumor pada organ yang bergerak seperti di paru-paru atau jantung.

Ditambah lagi fasilitas pada layanan unggulan CONGO: Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterohepatology, dan Orthopedics yang sudah beroperasi di Rumah Sakit ini.

BIH dirancang sebagai rumah sakit modern dengan konsep healing resort—menggabungkan layanan medis kelas dunia dengan kenyamanan lingkungan alami Bali.

Dari sisi teknik sipil, proyek ini juga mencatatkan terobosan melalui penggunaan material bekisting plat—solusi inovatif terintegrasi yang mempercepat pelaksanaan pembangunan sekaligus meningkatkan efisiensi pada ruangan LINAC yang memiliki ketebalan dinding kurang lebih 2,8 Meter pada setiap sisinya.

Baca juga: Kabar Terkini Kontrak Baru PTPP 2025

Dengan rampungnya pembangunan Bali International Hospital, tambah Joko, Indonesia kini memiliki landmark baru dalam pelayanan kesehatan—sebuah fasilitas medis yang tidak hanya melayani kebutuhan nasional, tetapi juga siap menjadi destinasi kesehatan internasional di kawasan Asia Pasifik.

“Telah rampungnya proyek rumah sakit BIH menjadi salah satu portfolio PTPP dalam pembangunan proyek rumah sakit yang memiliki standar Internasional. Dengan ini juga menandakan komitmen PTPP dalam pembangunan nasional yang sesuai dengan Program Asta Cita terutama dalam pembangunan rumah sakit di seluruh Indonesia,” tutur Joko.

Sementara itu, PTPP saat ini mengerjakan proyek Rumah Sakit Vertikal Modern di Riau dengan nilai kontrak Rp663,2 miliar.

Pembangunan proyek rumah sakit yang pemancangan tiang pertamanya (ground breaking) dilakukan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ini akan memakan waktu 600 hari kalender.

“Kita harus membangun rumah sakit terbaik dengan fasilitas modern. RS ini harus menjadi pusat layanan unggulan, tidak hanya untuk jantung, stroke, dan ginjal, tetapi juga harus mengutamakan penanganan kanker,” ujar Budi Gunadi Sadikin dalam siaran pers PTPP dikutip Senin, 16 Juni 2025.

Baca juga: PTPP Garap Rumah Sakit Rp663 Miliar di Riau

Menkes menerangkan, kehadiran RS ini merupakan bagian dari visi besar Kementerian Kesehatan dalam menjadikan layanan kesehatan Indonesia berkelas dunia, tidak hanya dari sisi pelayanan, tetapi juga dari teknologi dan sumber daya manusia.

Proyek ini bertujuan memperkuat sistem layanan kesehatan di Riau dan kawasan Sumatera secara keseluruhan.

Rumah sakit ini dirancang sebagai fasilitas unggulan untuk menangani penyakit berat seperti gangguan otak, jantung, dan uronefrologi.

 

(*)

Exit mobile version