Site icon Landbank.co.id

PTPP Gaet Kontrak Pembangkit di Kabil Industrial Estate

PT PP (Persero) Tbk atau PTPP menggaet kontrak baru, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Batam milik PT PLN (Persero) senilai Rp3,35 triliun/foto: ptpp

Jakarta, landbank.co.id– PT PP (Persero) Tbk atau PTPP menggaet kontrak baru, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Batam milik PT PLN (Persero) senilai Rp3,35 triliun.

Hadirnya PLTGU itu sekaligus menambah capaian kontrak baru yang berhasil diraih oleh PTPP menjadi Rp14,78 triliun sampai dengan Agustus 2025.

Proyek ini dilaksanakan melalui skema Joint Operation (JO), di mana PTPP bertindak sebagai leader dengan porsi 80 persen.

PLTGU Batam berlokasi di Kabil Industrial Estate, Batam dengan kapasitas 120 MW.

Pembangkit akan menggunakan konfigurasi 2 Gas Turbine + 2 HRSG + 1 Steam Turbine berbasis teknologi combined cycle berstandar internasional yang lebih efisien, andal, dan ramah lingkungan.

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menegaskan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis PTPP dalam memperkuat kehadiran di sektor energi.

Baca juga: Proyek Gedung Sumbang 21 Persen Kontrak Baru PTPP

“Dengan rekam jejak pembangunan PLTGU Tanjung Uncang Batam dan PLTGU KDL Cilegon, kami optimistis proyek PLTGU Batam ini dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai standar kualitas tinggi, serta mendukung kebutuhan listrik yang efisien dan ramah lingkungan,” ujarnya dikutip Selasa, 26 Agustus 2025.

Joko menambahkan, kehadiran PLTGU Batam diharapkan mendukung pertumbuhan industri dan daya saing ekonomi wilayah Batam dan Kepulauan Riau.

“Kehadiran PLTGU Batam akan menjadi katalis bagi pertumbuhan industri, memperkuat daya saing ekonomi Batam dan Kepulauan Riau. Sebagai perusahaan konstruksi nasional, PTPP berkomitmen mendukung program Asta Cita Pemerintah, khususnya dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional,” kata dia.

PTPP terus memperluas portofolio pada proyek-proyek strategis nasional (PSN) di sektor energi, infrastruktur, dan gedung.

Baca juga: Pembangunan Gedung INN Senilai Rp1 Triliun Rampung, PTPP: Dirancang Terintegrasi

Langkah ini tidak hanya memperkuat diversifikasi bisnis perseroan, tetapi juga meningkatkan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan investor.

 

Kontribusi Gedung

Sementara itu, hingga Juli 2025, emiten konstruksi berkode saham PTPP ini berhasil meraih nilai kontrak baru sebesar Rp11,79 triliun, meningkat 26 persen atau setara Rp2,42 triliun dibandingkan capaian Juni 2025.

Pencapaian ini menempatkan PTPP pada posisi 41 persen dari target akhir tahun 2025, menunjukkan kinerja yang konsisten dan terukur dalam mengamankan portofolio proyek strategis.

Berdasarkan sumber pendanaan, komposisi perolehan kontrak baru PTPP terdiri atas 42,5 persen proyek swasta, 38,9 persen proyek badan usaha milik negara (BUMN), dan 18,6 persen proyek pemerintah.

Dari sisi segmentasi, kontribusi terbesar berasal dari Pertambangan 24,4 persen, Gedung 21,3 persen, Pelabuhan 19,8 persen, Jalan dan Jembatan 19,3 persen, serta Minyak dan Gas 6,9 persen.

Selain itu, Irigasi 3 persen, Bendungan 2,3 persen, Bandara 1,8 persen, dan Industri 1,1 persen.

Salah satu pencapaian penting dalam periode ini adalah perolehan Proyek ITACHA 2 – Hauling Road senilai Rp1,93 triliun di sektor pertambangan.

Proyek berskala besar ini menjadi pendorong utama lonjakan kontrak baru dan memperkuat posisi PTPP di sektor pendanaan swasta.

Baca juga: PTPP Rampungkan Stasiun Tanah Abang, Nilai Rp309 Miliar

Sementara itu, Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menegaskan bahwa pencapaian ini bukan hanya angka, tetapi cerminan dari kepercayaan pemilik proyek terhadap kualitas dan kapabilitas PTPP.

Dia mengatakan, kenaikan signifikan pada Juli 2025 membuktikan kemampuan PTPP untuk menangkap peluang di berbagai sektor, terutama di infrastruktur pertambangan yang menjadi salah satu motor pertumbuhan BUMN tersebut.

“Ke depan, kami akan terus mengoptimalkan perolehan proyek baru, mempercepat eksekusi, dan menjaga kualitas hasil kerja dengan prinsip zero accident serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG),” ujar Joko dikutip Rabu, 13 Agustus 2025.

Manajemen PTPP melihat prospek pasar konstruksi nasional tetap terbuka lebar.

Baca juga: PTPP Bangun RSUD Rp141,06 Miliar di Lampung

Perusahaan akan memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat portofolio proyek bernilai tambah tinggi, meningkatkan efisiensi, dan menghadirkan inovasi sebagai pembeda di industri.

PTPP yang merupakan perusahaan konstruksi dan investasi nasional di bawah naungan Danantara Indonesia berdiri sejak tahun 1953.

 

(*)

Exit mobile version