Site icon Landbank.co.id

Properti Diprediksi Tumbuh Stabil di 2025 Meski Dihadapkan Ketidakpastian Global

Di tengah gejolak ketidakpastian dinamika ekonomi dunia, sektor properti Indonesia tetap menunjukkan prospek cerah./Foto: landbank.co.id.

Jakarta, landbank.co.id – Di tengah gejolak ketidakpastian global akibat perang tarif dan dinamika ekonomi dunia lainnya, sektor properti Indonesia tetap menunjukkan prospek cerah.

Ketua Umum Afiliasi Global Ritel Indonesia (AGRA), Roy N. Mandey, menyampaikan proyeksi optimis terhadap pertumbuhan sektor ini pada tahun 2025.

“Investasi properti pada sektor residensial dan komersial diprediksi tumbuh sebesar 15-18 persen year-on-year (yoy) pada 2025,” kata Roy dalam keterangan yang dikutip dari Antara Kamis, 24 April 2025.

Ia menambahkan bahwa kontribusi sektor properti terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional diperkirakan meningkat dari 10 persen pada 2024 menjadi 11,5 persen di tahun depan.

Pertumbuhan ini, menurut Roy, turut didorong oleh peningkatan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang diperkirakan akan tumbuh hingga 20 persen yoy.

“KPR akan tumbuh didorong oleh suku bunga yang stabil, kemudahan akses kredit, dan berbagai insentif dari pemerintah,” ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa penurunan harga properti secara nasional menjadikan 2025 sebagai momentum ideal untuk membeli properti, baik untuk kebutuhan tempat tinggal maupun investasi komersial.

Sementara itu, Presiden Direktur Paramount Land, M. Nawawi, mengatakan pihaknya berkomitmen tidak hanya membangun gedung, tetapi juga menciptakan ekosistem bisnis jangka panjang yang mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Salah satu contohnya adalah pengembangan kawasan bisnis Paramount di Gading Serpong.

“Kami mencatat terdapat delapan titik Central Business District (CBD) di Gading Serpong yang telah menjadi pusat keramaian dan titik temu strategis,” ujar Nawawi.

Titik-titik tersebut antara lain Bundaran Gading Serpong, Bundaran Paramount Plaza, Simpang BEZ Plaza, Kawasan Pisa Grande, Simpang Pasadena, Simpang Maggiore Business Loft, Jalan Tembus GS-BSD, dan Simpang Bethsaida Hospital.

Pada titik kedelapan inilah, Paramount Land akan membangun proyek komersial terbarunya, Maxim Square. Chrissandy Dave, Direktur Sales & Marketing Paramount Land, menjelaskan bahwa Maxim Square merupakan produk komersial pertama di kawasan Victoria Central District, yang dilalui sekitar 15.000 kendaraan per jam.

“Pada tahap pertama, Maxim Square dipasarkan sebanyak 16 unit, dengan harga mulai dari Rp3,6 miliar untuk tipe reguler dan Rp10,3 miliar untuk tipe Studio Loft,” terang Chrissandy.

Dengan dukungan stabilitas ekonomi domestik dan strategi pembangunan terintegrasi, sektor properti Indonesia menunjukkan ketahanan dan peluang pertumbuhan positif di tengah ketidakpastian global.

Exit mobile version