Jakarta, landbank.co.id– Colliers Indonesisa mencatat bahwa dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, penjualan dan aktivitas sewa-menyewa lahan industri di kawasan Greater Jakarta mencatat rekor tertinggi.
Pada 2024, total transaksi lahan industri mencapai 427,06 hektare, hampir menyamai pencapaian tahun 2014.
“Jika dibandingkan dengan total transaksi (lahan industri) tahun 2023, terjadi kenaikan hampir dua kali lipat,” dilansir riset Colliers Indonesia, Selasa, 18 Maret 2025.
Penjualan lahan industri pada kuartal keempat tahun 2024 menunjukkan kinerja yang solid, memberikan dorongan positif bagi pasar lahan industri secara keseluruhan.
Tren pertumbuhan ini diperkirakan berlanjut dalam beberapa tahun mendatang.
Baca juga: Serapan Lahan Kawasan Industri Tertinggi Sejak Pandemi
“Kami tetap optimistis bahwa sektor ini akan terus berkembang di masa depan, terutama bila didukung oleh fondasi ekonomi yang kuat, pertumbuhan PDB yang sejalan dengan target pemerintah, serta lingkungan politik dan keamanan yang stabil,” urai Ferry Salanto, head of Research Colliers Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pusat data mendominasi penjualan lahan industri. Pada 2024, total transaksi di sektor ini mencapai 64,59 hektare atau sekitar 19,1 persen dari total transaksi lahan industri. Meskipun angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2023, perusahaan pusat data tetap menjadi pilar utama yang mendukung penjualan lahan industri.
Namun, mengutip riset Colliers Indonesia, tren yang menonjol pada 2024 adalah dominasi sektor kendaraan listrik (EV), yang menyumbang sekitar 41 persen dari total penjualan lahan industri.
Sebagian besar transaksi ini berasal dari investasi besar BYD di Subang Smartpolitan.
Selain itu, industri baterai kendaraan listrik juga mengalami pertumbuhan substansial, sebagaimana tercermin dalam transaksi di Karawang New Industrial City yang melibatkan produsen baterai Tiongkok CATL.
CATL mengkhususkan diri dalam pengembangan dan produksi baterai lithium-ion, terutama untuk kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi.
Baca juga: Ini Kawasan Industri yang Potensial untuk Relokasi Pabrik China
Ke depannya, ekspansi industri otomotif listrik diharapkan terus meningkat dan semakin mendominasi pasar lahan industri.
Di luar sektor EV, industri otomotif konvensional tetap aktif, dengan total transaksi sekitar 30,37 hektare di enam kawasan industri.
Industri suku cadang otomotif juga berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor ini.
Sementara itu, industri bahan bangunan telah menunjukkan permintaan yang kuat terhadap lahan industri, dengan transaksi terbesar terjadi di Kawasan Industri Krakatau Cilegon, seluas 23,7 hektare, di samping transaksi yang lebih kecil di kawasan industri lainnya.
“Secara keseluruhan, penjualan lahan industri pada kuartal keempat tahun 2024 menunjukkan kinerja yang solid, memberikan dorongan positif bagi pasar lahan industri yang lebih luas. Tren pertumbuhan ini diperkirakan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang,” dilansir riset Colliers Indonesia.