Site icon Landbank.co.id

Produsen Keramik Ini Membungkus Pendapatan Rp1,4 Triliun

Produsen keramik, PT Arwana Citramulia Tbk menorehkan pertumbuhan pendapatan sekitar 16 persen pada semester pertama 2025/foto: arwanacitra.com

Jakarta, landbank.co.id– Produsen keramik, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) menorehkan pertumbuhan pendapatan sekitar 16 persen pada semester pertama 2025 dibandingkan dengan raihan pada periode sama 2024.

Mengutip laporan keuangan PT Arwana Citramulia Tbk, emiten yang mengusung kode saham ARNA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini membungkus pendapatan Rp1,42 triliun per akhir Juni 2025.

Sebaliknya, pada periode yang sama 2024, PT Arwana Citramulia Tbk mengemas pendapatan sebesar Rp1,22 triliun.

Mengutip laporan keuangan Perseroan, sebesar Rp977,28 miliar penjualan berasal dari PT Catur Sentosa AdipranaTbk, pihak berelasi, atau sebesar 68,65 persen dari total pendapatan semester pertama 2025.

Pada periode sama 2024, penjualan kepada PT Catur Sentosa Adiprana Tbk tercatat senilai Rp844,52 miliar atau 69,14 persen dari total penjualan.

Di sisi lain, pertumbuhan pendapatan mewarnai peningkatan laba bersih ARNA pada semester pertama 2025 disandingkan dengan torehan pada periode sama 2024.

Baca juga: Produsen Keramik Arwana Siapkan Rp150 Miliar untuk Buyback Saham

Per akhir Juni 2024, laba bersih ARNA sebesar Rp203,15 miliar, sedangkan pada enam bulan pertama 2025 senilai Rp204,16 miliar.

Sementara itu, Arwana Citramulia membukukan aset Rp2,58 triliun per akhir Juni 2025, sedangkan per akhir Desember 2024 sebesar Rp2,66 triliun.

Sebaliknya, liabilitas ARNA meningkat menjadi Rp830,35 miliar pada semester pertama 2025 dibandingkan dengan per akhir 2024 yang senilai Rp783,82 miliar.

Ekuitas ARNA per akhir Juni 2025 tercatat senilai Rp1,75 triliun, sedangkan pada akhir 2024 sebesar Rp1,87 triliun.

 

Pabrik Keramik

Pada 2024, ARNA memiliki lima pabrik yang tersebar di beberapa lokasi, yakni pabrik pertama di Tangerang, Banten yang mulai beroperasi Juni 1995 dengan kapasitass produksi 3,78 juta m2/tahun.

Baca juga: Hari Ini ARNA Mulai Buyback Saham, Siapkan Dana Rp100 Miliar

Lalu, pabrik kedua di Serang, Banten. Pabrik yang mulai beroperasi Juli 1997 ini berkapasitas 19,5 juta m2/tahun.

Pada Mei 2002, ARNA mulai mengoperasikan pabrik ketiga di Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini berkapasitas 18,09 juta m2/tahun.

ARNA terus mengepakkan sayap. Pada 2013, membuka pabrik keempat di Ogan Ilir, Sumatera Selatan dengan kapasitas 12 juta m2/tahun.

Terakhir, pada 2016, ARNA membuka pabrik kelima di Mojokerto, Jawa Timur dengan kapasitas 15,4 juta m2/tahun.

Per akhir Juni 2025, pemegang saham Arwana Citramulia terdiri atas Tandean Rustandy sebesar 38,84 persen dan PT Suprakreasi Eradinamika 15,10 persen.

Baca juga: Arwana Citramulia Raih Penjualan Rp2,63 Triliun

Lalu, BBH Luxembourg s/A Fidelity Funds-Asian Smaller Companies Pool 5,62 persen, dan masyarakat 40,44 persen.

 

(*)

Exit mobile version