Site icon Landbank.co.id

PPN DTP Berhenti, Penjualan Rumah Jabodetabek Tertekan pada 2025

Pasar properti perumahan tapak di wilayah Jabodetabek mengalami perlambatan tajam pada semester I 2025./Foto: landbank.co.id.

Jakarta, landbank.co.id – Pasar properti perumahan tapak di wilayah Jabodetabek mengalami perlambatan tajam pada semester I 2025.

Berdasarkan data JLL Indonesia, jumlah unit rumah yang diluncurkan turun hingga 49 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim, mengungkapkan ada beberapa faktor yang memicu tren negatif ini. Salah satunya adalah berakhirnya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100 persen pada Juni 2025, yang kemudian baru diperpanjang pada akhir Juli.

“Adanya jeda atau gap waktu tersebut membuat pengembang bersikap hati-hati dalam memantau pergerakan pasar,” ujar Yunus dalam acara Jakarta Property Market JLL di SCBD, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Selain faktor insentif pajak, kondisi ekonomi global yang tidak menentu juga turut menekan minat beli rumah.

Yunus menyebut, berbeda dengan segmen menengah ke bawah, pembeli dari kalangan menengah ke atas masih menunjukkan aktivitas transaksi yang cukup stabil. Pergerakan penjualan pada segmen harga Rp 1,3 miliar hingga Rp 2 miliar tercatat di angka 25 persen.

“Kita bisa bilang segmen menengah ke atas cenderung lebih stabil dan masih melakukan pembelian rumah,” katanya.

Meski jumlah peluncuran unit baru menurun, permintaan pasar di beberapa wilayah tetap kuat. Kota-kota mandiri di sekitar Jabodetabek terus berkembang, bahkan ada proyek perumahan skala besar di Tangerang dengan luas lebih dari 1.000 hektare yang baru diluncurkan.

Hal ini menunjukkan sektor perumahan tapak masih menarik minat, terutama untuk proyek yang menawarkan konsep hunian terintegrasi dengan fasilitas lengkap.

Dengan kembali diberlakukannya insentif PPN DTP 100 persen di paruh kedua 2025, Yunus optimistis pasar perumahan tapak di Jabodetabek bisa kembali bergerak positif.

“Kebijakan ini diharapkan memberi dorongan signifikan terhadap penjualan rumah di semester II,” pungkas Yunus.

(*)

Exit mobile version