Pesta Kesenian Bali Ikut Kerek Okupansi Hotel

Pesta Kesenian Bali (PKB) dinilai ikut menggerakan pariwisata dan ekonomi lokal, termasuk tingkat hunian rata-rata (okupansi) hotel yang ada di kawasan bergulirnya kegiatan/foto: kemenpar

“Pesta Kesenian Bali juga masuk dalam Karisma Event Nusantara, (bahkan) setiap tahun masuk dalam KEN. Jadi setiap tahunnya wisatawan sudah bisa mengagendakan di tanggal berapa harus ke Bali untuk bisa menyaksikan Pesta Kesenian Bali,” ujar Wamenpar.

Wamenpar mendorong PKB agar dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain dalam menyelenggarakan event seni budaya.

Bacaan Lainnya

“Pemerintah pusat, pemerintah daerah, juga masyarakat harus selalu mendukung teman-teman untuk bisa hadir menunjukkan kreativitasnya,” ujar Wamenpar Ni Luh Puspa.

PKB 2025 berlangsung pada 21 Juni hingga 19 Juli 2025 dan melibatkan 20 ribu seniman dengan ratusan sajian seni.

Selain parade budaya, penyelenggaraan PKB 2025 diisi dengan penampilan seniman dari berbagai negara melalui ajang Bali World Culture Celebration (BWCC).

Di sisi lain, Wamenpar Ni Luh Puspa menegaskan bahwa konsep pariwisata berkualitas (quality tourism) menjadi pendekatan efektif untuk membenahi sektor pariwisata agar semakin berdampak positif bagi masyarakat.

Baca juga: Tujuh Hotel Baru akan Merangsek Pasar Bali

“Kita jangan terjebak, karena (pariwisata) berkualitas, bukan berarti kita hanya menyasar segmen tertentu saja. Tetapi bagaimana kita berbenah lebih dalam sehingga wisatawan yang datang bisa mendapatkan pengalaman berwisata yang berkualitas melalui lingkungan yang sehat, tempat yang aman dan nyaman, berhubungan dengan masyarakat lokal dengan baik, serta kemampuan untuk menghormati masyarakat lokal,” ujar Wamenpar Ni Luh Puspa.

Dia menerangkan, quality tourism mencakup makna yang luas. Ini bukan hanya tentang jumlah kunjungan, tetapi bagaimana daya saing destinasi dapat memberikan pengalaman yang unik, bernilai tinggi, dan berkelanjutan bagi wisatawan.

 

(*)

Pos terkait