Site icon Landbank.co.id

Perusahaan Semen Ini Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar

PT Semen Jawa, anak usaha SCG di Indonesia, kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung target nasional pengelolaan sampah dengan mengembangkan teknologi pengolahan limbah menjadi energi alternatif./Foto: dok. SCG.

Jakarta, landbank.co.id – PT Semen Jawa, anak usaha SCG di Indonesia, kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung target nasional pengelolaan sampah dengan mengembangkan teknologi pengolahan limbah menjadi energi alternatif.

Langkah tersebut dilakukan melalui penerapan Alternative Fuel/Alternative Raw Material (AF/AR), inovasi yang mampu mengubah sampah menjadi bahan bakar dan substitusi bahan baku dalam proses produksi semen.

President Director PT Semen Jawa & PT Tambang Semen Sukabumi, Peramas Wajananawat, mengungkapkan bahwa salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah penerapan teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) di Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPSA) Cimenteng, Kabupaten Sukabumi.

“Fasilitas RDF ini mengolah Municipal Solid Waste (MSW) atau sampah perkotaan menjadi bahan bakar bernilai tinggi untuk industri semen. SCG meyakini pengelolaan sampah tidak hanya bermanfaat bagi kelestarian lingkungan, tetapi juga berdampak positif terhadap efisiensi biaya dan pembentukan sistem ekonomi sirkular,” ujarnya.

Teknologi RDF yang diterapkan PT Semen Jawa menjadi salah satu langkah penting dalam mendukung upaya pemerintah mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Melalui pendekatan co-processing, limbah yang tidak dapat didaur ulang diubah menjadi energi yang bermanfaat untuk mendukung keberlanjutan industri semen di Indonesia.

Selain memperkuat ketahanan energi industri, program ini juga membantu mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA), sekaligus menekan emisi karbon sejalan dengan komitmen Indonesia dalam agenda Net Zero Emission 2060.

Langkah SCG melalui PT Semen Jawa sejalan dengan visi nasional dalam membangun ekonomi sirkular yang berkelanjutan. Dengan mengubah limbah menjadi sumber energi dan bahan baku alternatif, perusahaan tidak hanya mendukung efisiensi produksi tetapi juga memperkuat kolaborasi antara sektor industri dan lingkungan.

“SCG berkomitmen menjadi bagian dari solusi berkelanjutan bagi Indonesia. Kami terus berinovasi untuk mendukung target nasional pengelolaan sampah dan pengurangan emisi,” tutup Peramas.

Sampah Nasional Capai 56,63 Juta Ton

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), total timbulan sampah nasional mencapai 56,63 juta ton pada tahun 2023. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 39,01 persen atau 22,09 juta ton yang berhasil dikelola secara layak.

Kondisi ini mendorong pemerintah menetapkan target ambisius: pengolahan 51,2 persen sampah pada 2025, dan pengelolaan 100 persen sampah pada 2029 sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Dalam RPJMN, strategi utama yang digariskan pemerintah mencakup dua fokus besar, yaitu perubahan perilaku dan penguatan tata kelola persampahan, serta peningkatan pengumpulan dan pengolahan sampah hingga pemrosesan residu di TPA/LUR.

(*)

Exit mobile version