Jakarta, landbank.co.id– Sepanjang Januari-September 2025, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau KPR FLPP sebanyak 142.749 unit.
Manajemen BTN mengaku bahwa realisasi itu setara 64,89 persen dari target penyerapan kuota FLPP BTN tahun 2025 yang sebanyak 220.000 unit.
Dari sisi nilai, sepanjang Januari-September 2025, penyaluran KPR FLPP BTN mencapai Rp17,66 triliun dari total nominal kuota untuk bank pelat merah itu yang sebesar Rp26,40 triliun.
Per akhir September 2025, skema KPR FLPP konvensional masih dominan, yakni sebanyak 99.441 unit, sedangkan sisanya 43.308 unit disalurkan oleh unit usaha syariah UUS BTN.
BTN optimistis dapat mencapai target kuota tahun 2025 dengan senantiasa menjaga penyaluran yang konstan.
Di sisi lain, pencapaian penyaluran BTN per akhir September 2025 setara dengan 40,7 persen dari total kuota KPR FLPP nasional yang sebesar 350.000 unit pada 2025.
Baca juga: BTN Sebar Rumah Subsidi di 7.260 Perumahan
Angka tersebut, kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menunjukkan peran BTN yang tidak dapat diremehkan dalam pemenuhan kebutuhan rumah layak huni dan terjangkau, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dia menegaskan, BTN memiliki mandat dari pemerintah dengan tujuan yang mulia yaitu menyalurkan rumah layak huni bagi jutaan keluarga Indonesia.
“Dengan adanya program KPR Subsidi pemerintah, banyak keluarga berpenghasilan rendah yang terbantu untuk dapat memiliki rumah impian dan masa depan yang lebih baik,” kata Nixon dalam siaran pers dikutip Sabtu, 11 Oktober 2025.
Menurut Nixon, jumlah lebih dari 140.000 unit yang telah tersalurkan untuk KPR FLPP artinya ada 140.000 lebih keluarga yang terbantu berkat kerja keras BTN.
Nixon mengatakan, dampak yang dirasakan masyarakat penerima manfaat KPR Subsidi setelah memiliki rumah layak huni sangat positif bagi kehidupan mereka.
Berdasarkan kajian Housing Finance Center BTN, kepemilikan rumah layak huni meningkatkan kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik.
Baca juga: BTN Syariah Dominan di 10 Kota Ini, KPR FLPP
“Kajian BTN menunjukkan, para penerima manfaat KPR Subsidi merasa puas dan bangga karena punya rumah sebagai pencapaian hidup. Mereka akhirnya memiliki aset jangka panjang dan lebih baik dalam menata keuangan keluarga mereka,” ujarnya.
BTN mengaku bahwa mayoritas atau sekitar 88,43 persen penerima KPR Subsidi BTN adalah generasi milenial atau rentang usia antara 29 hingga 44 tahun.
Sehingga, kata Nixon, testimoni kepuasan dalam memiliki rumah sebagai aset jangka panjang mencerminkan bahwa mayoritas generasi muda Indonesia membutuhkan dukungan subsidi pemerintah untuk bisa meningkatkan kualitas hidup mereka.
“Untuk itu, BTN merasa bangga dapat berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutur Nixon.
Tolak 18 Meter Persegi
Sementara itu, tidak hanya berhenti di kepemilikan rumah, BTN juga secara aktif memberikan masukan kepada pemerintah agar menaruh perhatian penuh pada aspek kelayakan rumah subsidi agar masyarakat bisa betul-betul hidup layak.
Baca juga: BTN Optimistis Salurkan KPR FLPP 220 Ribu Rumah Subsidi
Sebagai contoh, Nixon mengungkapkan bahwa BTN adalah pihak yang pertama menolak wacana pengurangan ukuran rumah subsidi menjadi hanya 18 meter persegi.
“BTN adalah yang pertama menolak ide tersebut, karena kita harus lihat kenyataannya di lapangan bahwa rata-rata keluarga Indonesia butuh setidaknya dua kamar tidur. Ukuran rumah 18 meter persegi akan menjadi masalah baru bagi penghuni dan lingkungan sekitarnya. Janganlah kita ciptakan kawasan kumuh baru,” ujar Nixon.
Atas perannya yang signifikan dalam membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat dari sektor perumahan, BTN berkomitmen untuk terus melayani MBR termasuk mereka yang berasal dari kalangan pekerja sektor informal dan pekerja berpendapatan tidak tetap, seperti pedagang kecil, tukang cukur, ojek, dan lain-lain.
Manajemen BTN menjelaskan, meskipun saat ini lebih dari 77 persen debitur KPR Subsidi di BTN adalah karyawan swasta, proporsi pekerja sektor informal yang dapat menikmati kepemilikan rumah juga terus bertambah di anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) itu.
Baca juga: Selain Sinar Mas Land, BTN Juga Gandeng Agung Sedayu Group
Bahkan, BTN telah lama berkolaborasi dengan salah satu perusahaan aplikasi ride-hailing untuk dapat memberikan KPR kepada mitra driver-nya dengan inovasi pembayaran angsuran berupa pemotongan pendapatan harian agar mereka mudah membayar cicilan.
“Bisa dikatakan BTN menjadi satu-satunya bank hingga saat ini yang mampu menjangkau MBR termasuk pekerja informal secara masif seperti apa yang telah kami lakukan selama lebih dari 10 tahun terakhir melalui program KPR Subsidi,” papar Nixon.
(*)