Site icon Landbank.co.id

Penjualan Rumah Summarecon Terbang, Raup Rp4,29 Triliun

Penjualan rumah menyumbang sekitar 57 persen terhadap total pendapatan SMRA yang tercatat senilai Rp7,54 triliun per akhir September 2024/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Penjualan rumah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) untuk periode Januari-September, terbang menembus puncak tertinggi sejak tahun 2020.

Mengutip laporan keuangan PT Summarecon Agung Tbk, per akhir September 2024, emiten berkode saham SMRA itu membukukan pendapatan dari penjualan rumah sekitar Rp4,29 triliun.

PT Summarecon Agung Tbk mencatat pertumbuhan penjualan rumah sekitar 71 persen bila angka itu disandingkan dengan periode sama 2023 yang sekitar Rp2,51 triliun. (lihat grafis di halaman 2)

Jangan kaget, penjualan rumah menyumbang sekitar 57 persen terhadap total pendapatan SMRA yang tercatat senilai Rp7,54 triliun per akhir September 2024.

Padahal, kontribusi penjualan rumah masih di level sekitar 50 persen sepanjang periode Januari-September 2023.

Bahkan, kontribusi penjualan rumah sepanjang sembilan bulan 2024 juga jauh melampaui prestasi periode sama tahun 2020 yang baru sekitar 40 persen.

Di sisi lain, secara rata-rata, dalam lima tahun terakhir, penjualan rumah SMRA terus menanjak.

Mengutip laporan keuangan perseroan, dalam rentang 2020-2024, penjualan periode Januari-September sempat turun pada 2022.

Setelah tahun 2022, Summarecon tancap gas hingga akhirnya mencapai puncak pada sembilan bulan tahun ini.

Sekadar gambaran, per akhir September 2020, penjualan rumah Summarecon masih bertengger di posisi Rp1,30 triliun. Namun, per akhir September 2024 melejit ke level Rp4,29 triliun.

Bila dibandingkan antara penjualan periode sembilan bulan 2020 dengan periode sama tahun 2024, pertumbuhannya amat mencolok, yakni terbang sekitar 230 persen.

Manajemen Summarecon Agung mengaku di tengah kompetisi yang ada saat ini pihaknya selalu membuat produk properti dengan kualitas terbaik sesuai kebutuhan konsumen.

“Pengembang harus berkompetisi, itu hal biasa. Konsumen berhak memilih yang terbaik,” ujar Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk Adrianto Pitojo Adi, dalam sebuah kesempatan di Tangerang, Banten, bebeberapa waktu lalu.

Adrianto menilai, saat ini, pasar menengah atas sudah mulai pulih walau belum 100 persen. Daya beli segmen atas berbeda dengan segmen bawah.

Market sudah recover walau belum 100 persen. Penjualan kami membaik,” tutur Adrianto.

Penjualan rumah PT Summarecon Agung Tbk untuk periode Januari-September/foto: landbank.co.id

Dalam penilaian konsultan properti Cushman & Wakefield Indonesia, perumahan merupakan subsektor porperti yang stabil dibandingkan dengan lainnya. Saat ini, kumulatif perumahan sebanyak 422.509 unit di Jabodetabek dengan tingkat penjualan sekitar 94,5 persen.

“Proyeksi menunjukkan bahwa pasokan perumahan tapak pada 2025 tetap relatif stabil, meskipun terdapat tantangan dari sisi ekonomi dan kebijakan fiskal seperti kenaikan PPN menjadi 12 persen,” kata Arief Rahardjo, director of Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia dalam paparan virtual, baru-baru ini.

 

(*)

Exit mobile version