Jakarta, landbank.co.id– PT Natura City Development Tbk (CITY) mampu mendongkrak pendapatan dan laba bersih sepanjang Januari-Juni 2025 dibandingkan dengan periode sama 2024.
Mengutip laporan keuangan PT Natura City Development Tbk, emiten berkode saham CITY ini mampu mengerek pendapatan sekitar 42 persen per akhir Juni 2025.
Bila per akhir Juni 2024 pendapatan PT Natura City Development Tbk baru sekitar Rp50,39 miliar, kini pada semester pertama 2025 menyentuh Rp71,64 miliar.
Motor penggerak pendapatan CITY pada semester pertama 2025 bertumpu pada produk rumah hunian yang mencatat pertumbuhan sekitar 64 persen.
Per akhir Juni 2024, pendapatan dari rumah hunian tercatat senilai Rp41,73 miliar, sedangkan pada semester pertama 2025 melejit ke posisi Rp69,37 miliar.
Rumah hunian menyumbang sekitar 97 persen terhadap total pendapatan CITY pada enam bulan pertama 2025 yang sebesar Rp71,64 miliar.
Baca juga: Penjualan Rumah di Jabodebek-Banten Sentuh Rp4,11 Triliun
Kontributor kedua terhadap pendapatan CITY sepanjang Januari-Juni 2025 adalah dari pengelolaan kota, yakni Rp2,27 miliar.
CITY tidak mencatat pendapatan dari rumah toko (ruko) dan penjualan tanah pada semester pertama tahun 2025.
Sepanjang enam bulan pertama 2025, laba bersih CITY terlihat moncer, yakni melonjak sekitar 300 persen bila disandingkan dengan periode sama 2024.
Per akhir Juni 2025, laba bersih CITY tercatat sebesar Rp7,81 miliar, sedangkan pada periode sama 2024 masih di level Rp1,87 miliar.
Sementara itu, jumlah aset CITY tercatat sebesar Rp1,05 triliun per akhir Juni 2025, relatif stabil dibandingkan per akhir Desember 2024 yang senilai Rp1,05 triliun.
Liabilitas CITY terlihat menurun pada akhir Juni 2025 dibandingkan dengan akhir 2024, yakni dari Rp185,47 miliar menjadi Rp180,79 miliar.
Baca juga: Penjualan Rumah Melonjak, Begini Kata CITY Soal Prospek 2025
Sebaliknya, ekuitas CITY meningkat dari Rp866,68 miliar pada akhir 2024 menjadi Rp874,50 miliar per akhir Juni 2025.
Per akhir Juni 2025, pemegang saham Natura City Developments mencakup PT Sakti Generasi Perdana sebesar 20,63 persen dan PT Tunas Tumbuh Berkembang 9,89 persen.
