“Direksi optimistis terhadap prospek usaha pada tahun 2025. Meningkatnya kebutuhan perumahan masyarakat, menghasilkan peluang untuk memperluas pasar secara terbuka,” papar manajemen CITY dilansir Annual Report Perseroan 2024.
Menurut manajemen CITY, pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk memastikan stabilitas perekonomian melalui pengelolaan suku bunga dan nilai tukar valuta asing. Hal ini diharapkan dapat berdampak baik bagi perekonomian Indonesia pada tahun mendatang.
“Direksi memandang prospek usaha dibidang properti sangat baik dimana kebutuhan akan hunian tetap menjadi prioritas utama konsumen,” tegas manajemen CITY.
Pada 2024, di tengah tingginya kompetisi di sektor properti di wilayah Tangerang Selatan, khususnya Serpong, Banten, CITY mampu meningkat pendapatan.
Mengutip laporan Perseroan, pada 2024, CITY mengantongi pendapatan sebesar Rp116,61 miliar, meningkat 30,63 persen dibandingkan Rp89,27 miliar pada 2023.
Di sisi laba tahun berjalan, pada 2024, tercatat sebesar Rp8,33 miliar, atau melonjak 332,63 persen dibandingkan Rp1,92 miliar pada 2023.
Baca juga: Penjualan Rumah CITY Tumbuh 25 Persen
Sementara itu, jumlah aset CITY tercatat Rp1,04 triliun per akhir Maret 2025, turun tipis dibandingkan per akhir Desember 2024 yang sebesar Rp1,05 triliun.
Demikian pula dengan liabilitas. Per akhir Maret 2025, liabiltias CITY turun menjadi Rp178,52 miliar dari semula Rp185,47 miliar pada akhir 2024.
Sebaliknya, ekuitas CITY menguat dari Rp866,68 miliar pada akhir 2024 menjadi Rp870,21 pada kuartal pertama 2025.
Per akhir Maret 2025, pemegang saham Natura City Developments mencakup PT Sakti Generasi Perdana sebesar 20,63 persen dan PT Tunas Tumbuh Berkembang 9,89 persen.
Lalu, Golden Capital Foundation Limited 9,44 persen, PT Karya Cakrawala Perdana 5,81 persen, dan publik 54,24 persen.
(*)