Jakarta, landbank.co.id- Penjualan rumah hunian dan apartemen menjadi kontributor utama pendapatan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) sepanjang Januari-Maret 2025.
Mengutip laporan keuangan PT Lippo Cikarang Tbk, per akhir Maret 2025, emiten berkode saham LPCK ini mengantongi penjualan rumah hunian dan apartemen sebesar Rp763,33 miliar.
Angka itu melonjak 272 persen bila disandingkan dengan raihan PT Lippo Cikarang Tbk per akhir Maret 2024 yang senilai Rp205,18 miliar.
Porsi penjualan rumah dan apartemen setara dengan sebesar 70 persen terhadap total pendapatan LPCK pada tiga bulan pertama 2025.
Terkait rumah tapak, LPCK punya produk unggulan, yakni XYZ Livin dan Cendana Spark – North.
LPCK meluncurkan produk inovatif XQ Livin pada Juni 2024 sebagai bagian dari pengembangan kawasan Lippo Cikarang Cosmopolis, Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Daftar Lengkap Direksi dan Komisaris LPCK Tahun 2025
Produk ini dirancang untuk menjawab kebutuhan generasi muda akan hunian terjangkau dan modern, dengan dua pilihan tipe, yaitu Tipe Q10 (luas bangunan 36 m²) mulai dari Rp322 juta.
Lalu, Tipe X (luas bangunan 66,9 m²) dibanderol mulai dari Rp609 juta per unit.
Menurut Marlo Budiman, direktur utama LPCK, segmen hunian terjangkau tetap menunjukkan permintaan tinggi di tengah dinamika ekonomi.
Dia menerangkan, pihaknya meluncurkan XQ Livin sebagai jawaban atas kebutuhan generasi muda, dan akan terus menghadirkan produk baru pada kuartal-kuartal mendatang.
“Komitmen kami adalah menyelesaikan pembangunan tepat waktu agar proses serah terima kepada konsumen berjalan lancar,” kata Marlo.
Laba Melonjak
Sementara itu, kontributor kedua terbesar pada pendapatan kuartal pertama 2025 anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk ini adalah dari penjualan lahan komersial dan rumah toko, yakni Rp130,98 miliar atau setara sekitar 12 persen.
Segmen penjualan lahan komersial dan rumah toko tercatat meloncat sekitar 718 persen bila dibandingkan dengan kuartal pertama 2024 yang baru sebesar Rp16,06 miliar.
Secara keseluruhan, total pendapatan LPCK pada triwulan I/2025 menyentuh Rp1,09 trililiun atau melonjak 158 persen bila disandingkan dengan periode sama 2024.
Mengutip laporan keuangan Perseroan, pada triwulan I/2024, total pendapatan LPCK tercatat sebesar Rp425,11 miliar.
Melonjaknya pendapatan sepanjang tiga bulan pertama 2025 ikut memengaruhi torehan laba bersih LPCK pada periode itu.
Per akhir Maret 2025, laba bersih LPCK terlihat senilai Rp142,79 miliar, melambung sekitar 138 persen bila dibandingkan dengan torehan periode sama 2024 yang sebesar Rp59,64 miliar.
Sementara itu, jumlah aset LPCK tercatat senilai Rp12,75 triliun per akhir Maret 2025, lebih rendah dibandingkan per akhir Desember 2024 yang sebesar Rp13,60 triliun.
Baca juga: Ini yang Bikin Laba Bersih LPKR Tembus Rp18,7 Triliun
Penurunan juga dibukukan Lippo Cikarang di lini liabilitas. Pada kuartal pertama 2025, liabilitas LPCK sebesar Rp6,64 triliun, sedangkan akhir 2024 sekitar Rp7,63 triliun.
Sebaliknya, ekuitas LPCK meningkat, yakni dari Rp5,97 triliun per akhir 2024 menjadi Rp6,10 triliun pada triwulan pertama 2025.
LPCK telah menunjukkan reputasinya sebagai pengembang properti daerah perkotaan dengan fasilitas berstandar internasional Lippo Cikarang Cosmopolis.
Lippo Cikarang berada di atas lahan kurang lebih seluas 3.250 hektare di kawasan industri terbesar di Asia Tenggara.
Anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk ini telah berhasil membangun lebih dari 20.400 rumah dan berpenduduk 71.923 jiwa.
Di kawasan industri Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat terdapat sekitar 683.921 orang yang bekerja setiap hari di 1.576 fasilitas manufaktur.
Baca juga: Rumah Tapak Menopang Raihan Marketing Sales Lippo Cikarang
Per akhir Maret 2025, pemegang saham LPCK mencakup PT Kemuning Satiatama sebanyak 80,83 persen dan masyarakat 19,17 persen.
(*)