Site icon Landbank.co.id

Penjualan Kondominium Depok Paling Moncer di Jabodetabek

Tingkat penjualan kondominium di Depok menjadi yang paling moncer dibandingkan dengan daerah lain di Jabodetabek./foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Tingkat penjualan kondominium di Depok menjadi yang paling moncer dibandingkan dengan daerah lain di Jabodetabek.

Data Leads Property menyebutkan bahwa hingga kuartal kedua 2024, tingkat penjualan kondominium di Depok menyentuh level 89,9 persen.

“Total kumulatif pasokan kondominium di Depok mencapai 25.918 unit dengan tingkat penjualan 89,9 persen,” ujar Hendra Hartono, chief executive officer (CEO) Leads Property dalam sebuah diskusi di Tangerang, Banten, Senin, 9 September 2024.

Menurut Hendra, tingginya tingkat penjualan hunian vertikal di Depok lantaran di kawasan itu banyak berdiri perguruan tinggi. (lihat grafis di halaman dua)

“Mayoritas adalah kondominium untuk mahasiswa. Tipikal konsumennya antara lain adalah para orang tua yang membeli untuk tempat anaknya tinggal selama kuliah,” kata dia.

Sekalipun tingkat penjualannya tertinggi di Jabodetabek, jelas dia, secara volume, kawasan Depok tidak lebih besar dibandingkan dengan Bekasi dan Tangerang, apalagi bila disandingkan dengan Jakarta yang memiliki 259.364 unit.

Dia menerangkan, kisaran luas kondominium berkisar 25 meter persegi (m2) hingga 61 m2. “Sedangkan rata-rata harga jual Rp19,5 juta per meter persegi,” tuturnya.

Hendra mengatakan, tingkat penjualan tertinggi kedua ditorehkan oleh Jakarta, yakni 82,8 persen. Lalu, Bekasi di level 81,2 persen.

“Tingkat penjualan di Tangerang sekitar 77,4 persen, sedangkan di Bogor sebesar 72,4 persen,” jelasnya.

Hendra menerangkan, di Depok, rata-rata harga jual kondominium berada di level Rp19,5 juta per meter persegi, sedangkan di Jakarta rata-rata Rp27,2 juta/m2.

Data Leads Property membeberkan, harga rata-rata terendah ada di Bogor, yakni Rp16,5 juta/m2, sedangkan di Tangerang sebesar Rp20,0 juta/m2.

Pasar kondominium di Jabodetabek hingga kuartal kedua 2024/foto: capture Leads Property

Sementara itu, kata Hendra, tren penjualan apartemen di Jakarta saat ini adalah kondominium yang dilengkapi dengan beragam fasilitas untuk meningkatkan kenyamanan penhuni.

“Lokasi yang berada di kawasan mixed-use akan lebih diminati pembeli,” ujarnya.

Di sisi lain, tambahnya, penggunaan kondominium sebagai “rumah transit” pada hari kerja akan terus berlanjut, terutama oleh para komuter atau business traveler yang memiliki rumah di pinggiran dan luar kota.

“Harga rumah dan tanah di Jakarta yang sulit terjangkau, menjadikan kondominium sebagai pilihan bagi pembeli yang ingin tetap tinggal di Jakarta,” kata Hendra.

 

(*)

Exit mobile version