Site icon Landbank.co.id

Penjualan Apartemen Mereka Menyala

Salah satu emiten yang mencatat pertumbuhan penjualan apartemen pada kuartal pertama 2025 adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)/foto: capture apln

Jakarta, landbank.co.id– Di tengah masih menantangnya kondisi pasar di Indonesia, sejumlah pengembang properti mampu mencatat pertumbuhan penjualan apartemen sepanjang Januari-Maret 2025.

Salah satu dari mereka yang mencatat pertumbuhan penjualan apartemen pada kuartal pertama 2025 adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

Penjualan apartemen PT Agung Podomoro Land Tbk yang mengusung kode saham APLN di Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat melonjak sekitar 187 persen.

Per akhir Maret 2025, APLN membukukan pendapatan dari penjualan apartemen Rp254,42 miliar, sedangkan pada periode sama 2024 sekitar Rp88,66 miliar.

Proyek apartemen milik Agung Podomoro Land tersebar di sejumlah lokasi, misal, di Podomoro Golf View. Lalu, Podomoro City Deli Medan, dan Pakubuwono Spring.

Bila APLN mencatat pertumbuhan pendapatan 187 persen, lain lagi dengan PT MNC Land Tbk (KPIG).

Baca juga: Penjualan Apartemen Agung Podomoro Melejit 187 Persen

Emiten berkode saham KPIG ini bahkan mencatat lonjakan pendapatan dari penjualan apartemen hingga sekitar 700 persen pada kuartal pertama 2025 dibandingkan periode sama 2024.

Laporan keuangan PT MNC Land Tbk memerlihatkan, emiten ini membukukan pendapatan apartemen dan properti lainnya sebesar Rp24,38 miliar per akhir Maret 2025.

Pada periode sama 2024, pendapatan PT MNC Land Tbk dari apartemen dan properti lainnya masih bercokol di angka Rp2,97 miliar.

Mengutip laman MNC Land, bisnis apartemen milik Perseroan adalah One East Penthouse & Residences di Surabaya, Jawa Timur.

Apartemen premium ini berketinggian 33 lantai dan 3 basement dengan kapasitas total 262 unit.

Tipe yang tersedia di One East Penthouse & Residences meliputi star suite, 1 bedroom, 2 bedroom, Junior Suite 3 bedroom, garden, penthouse, dan super-penthouse.

Baca juga: Legitnya Penjualan Apartemen Megapolitan Development Kuartal Pertama 2025

 

Tulang Punggung Pendapatan

Sementara itu, penjualan apartemen terlihat menjadi penyumbang cukup besar, bahkan menjadi tulang punggung bagi sejumlah developer.

Misal, PT Megapolitan Development Tbk (EMDE). Penjualan apartemen PT Megapolitan Development Tbk melonjak sekitar 400 persen sepanjang kuartal pertama 2025 dibandingkan periode sama 2024.

Laporan keuangan PT Megapolitan Development Tbk memerlihatkan, per akhir Maret 2025, emiten berkode saham EMDE ini membungkus penjualan apartemen Rp20,48 miliar.

Sebaliknya, dalam rentang tiga bulan pertama 2024, penjualan apartemen PT Megapolitan Development Tbk masih berada di angka Rp4,49 miliar.

Untuk periode Januari-Maret 2025, kontribusi penjualan hunian vertikal itu merupakan yang terbesar terhadap total pendapatan EMDE yang menyentuh Rp50,19 miliar.

Sumbangan penjualan apartemen terhadap total pendapatan EMDE setara dengan sekitar 41 persen pada rentang kuartal pertama 2025.

Sementara itu, PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) menggaet penjualan apartemen sebesar Rp69,51 miliar pada kuartal pertama 2025, sedangkan pada kuartal sama 2024 belum ada penjualan yang dibukukan sebagai pendapatan.

Merujuk laporan keuangan PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk, per akhir Maret 2025, penjualan apartemen menjadi tulang punggung pendapatan emiten berkode saham RISE ini.

Kontribusi penjualan apartemen setara dengan sekitar 55 persen pendapatan PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk pada triwulan I/2025 yang sebesar Rp127,06 miliar.

Baca juga: Penjualan Apartemen RISE Menyala

Mengutip laman Perseroan, proyek apartemen RISE mencakup ARC100, yakni apartemen mewah di pusat kota Surabaya, Jawa Timur dengan konsep single building yang mengutamakan privacy.

Lalu, apartemen Kyo Society. Hunian vertikal menjadi apartemen berkonsep Jepang pertama di Surabaya.

Terpisah, Colliers Indonesia menyebutkan bahwa pasar apartemen di Jakarta selama Januari-Maret 2025 masih didukung oleh insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), pembebasan PPN 100 persen untuk paruh pertama tahun ini dan 50 persen pada semester kedua 2025.

Namun, kinerja penjualan tidak mengalami perubahan, karena efek insentif di sektor apartemen tidak terlalu berpengaruh pada penjulaan dibandingkan terhadap pasar rumah tapak. Colliers memperkirakan dinamika ini akan berlanjut sepanjang tahun 2025.

Baca juga: Penjualan Apartemen MNC Land Melejit

Para pengembang juga berfokus pada penyelesaian proyek yang ada dan fokus untuk menghabiskan sisa stok lama daripada meluncurkan proyek baru.

Dengan fokus pada penyelesaian proyek, selama kuartal pertama 2025 ada ada dua pengembangan di Jakarta Selatan yang memulai proses serah terima.

 

(*)

Exit mobile version