Jakarta, landbank.co.id – Untuk mendukung pelaksanaan Program 3 Juta Rumah di kawasan pesisir, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) terus mendorong pemanfaatan rumah apung dan rumah panggung sebagai solusi hunian.
Menteri PKP, Maruarar Sirait, menyatakan bahwa pembangunan rumah apung dan rumah panggung di kawasan pesisir sangat mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan Program 3 Juta Rumah.
Hal tersebut disampaikam, Maruarar Sirait saat kunjungan kerja ke Kampung Nelayan di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu, 18 Januari 2025.
“Pembangunan rumah apung dan rumah panggung ini sangat tepat untuk pembangunan rumah masyarakat di kawasan pesisir. Tentu ini sangat mendukung Program 3 Juta Rumah yang menjadi visi Presiden Prabowo Subianto,” ujar Maruarar dalam keterangan resminya yang diterima landbank.co.id Sabtu, 18 Januari 2025.
Menteri PKP menegaskan komitmen Kementerian PKP dalam mensukseskan Program 3 Juta Rumah dengan mendorong semangat gotong royong dari seluruh ekosistem perumahan, termasuk bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga, serta pemerintah daerah untuk memastikan pembangunan rumah bagi masyarakat bisa terlaksana dengan baik di lapangan.
Kementerian PKP juga mengapresiasi kerjasama antara PT. PAL Indonesia, Universitas Pertahanan (Unhan), dan PT. Panca Karya Unggul Abadi dalam pembangunan rumah panggung dan rumah apung untuk masyarakat pesisir Muara Angke, Jakarta Utara.
Proyek ini menjadi bagian dari upaya untuk mengatasi persoalan hunian layak bagi warga yang kerap terdampak banjir rob.
200 Unit Rumah Panggung dan Apung Dibangun untuk Masyarakat Muara Angke
Sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR), PT. PAL Indonesia bekerja sama dengan Unhan dan PT. Panca Karya Unggul Abadi telah berhasil membangun 200 unit rumah untuk masyarakat pesisir, yang terdiri dari 16 unit rumah apung dan 184 unit rumah panggung.
Rumah-rumah tersebut dibangun di RT 06 dan RT 07, wilayah RW 022, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
“Adanya pembangunan rumah apung dan rumah panggung merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap kondisi permukiman warga di Muara Angke yang sering terendam air saat banjir rob datang,” kata Maruarar.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Unhan dan developer yang telah memberikan bantuan rumah melalui program CSR, karena semangat gotong royong sangat dibutuhkan dalam perjuangan untuk pemenuhan rumah bagi rakyat.
Pembangunan Rumah Panggung Lanjutan
Rencananya, pembangunan rumah panggung selanjutnya akan dilaksanakan dalam 75 hari ke depan, dengan jumlah 30 unit yang terbagi di RT 06 dan RT 07.
Proses verifikasi bantuan akan dilakukan dengan tepat sasaran, sesuai arahan Presiden Prabowo, agar bantuan rumah ini bisa dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Selain itu, dalam kunjungan tersebut, Menteri PKP juga mengunjungi fasilitas pencetakan paving blok cangkang kerang hijau, bantuan dari Menteri Pertahanan periode lalu yang kini menjabat sebagai Presiden RI, Prabowo Subianto.
Maruarar berharap hasil dari pencetakan paving blok ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Kisah Warga yang Tersentuh Bantuan Rumah Panggung dan Apung
Sejumlah penghuni rumah panggung dan apung mengungkapkan rasa syukur mereka atas bantuan rumah yang diberikan. Salah satunya adalah Amin (59), seorang penghuni rumah panggung, yang merasa bersyukur karena rumahnya kini lebih aman dan nyaman dari ancaman banjir rob.
Ia juga menyampaikan bahwa kini dirinya tinggal dengan keluarga di rumah panggung yang dilengkapi dengan satu kamar tidur, ruang tamu, toilet dengan air bersih, serta kelistrikan menggunakan tenaga surya.
“Rumah saya sebelumnya tidak layak huni karena selalu terdampak banjir rob. Setelah dapat bantuan rumah panggung ini, lebih tinggi dan kami sekeluarga tidak perlu takut lagi kalau banjir datang saat malam dan waktu tidur,” ujar Amin.
Amin berharap agar lebih banyak rumah panggung dibangun untuk tetangga-tetangganya yang belum mendapatkan bantuan serupa.
“Semoga tetangga saya yang belum dapat rumah panggung ini bisa segera dapat supaya tidak kena banjir lagi,” harapnya.
Senada dengan Amin, Linda (36), penghuni rumah apung, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya. Ibu tiga anak ini sebelumnya tinggal di rumah kontrakan dan harus membayar sewa bulanan. Dengan adanya bantuan rumah apung, Linda merasa sangat terbantu.
“Saya sampai nangis bersyukur mendapatkan bantuan rumah ini karena sebelumnya saya mengontrak. Harapan saya untuk para pemulung di daerah ini bisa dapat rumah apung juga,” kata Linda.
(*)