Pengembang Rumah Subsidi di Kabupaten Bogor Bertambah

Jumlah pengembang rumah subsidi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat terus bertambah dalam rentang semester pertama tahun 2023 hingga 2025/foto: tapera.go.id

Lalu, dari sisi nilai, masing-masing sebesar 92,20 persen dan 91,26 persen.

Dalam periode Januari-Juni 2025, bank penyalur KPR FLPP lainnya di Kabupaten Bogor masing-masing adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) 108 unit dan PT BJB Syariah 92 unit.

Bacaan Lainnya

Lalu, Bank DKI 68 unit, Bank DKI Syariah 10 unit, PT Bank Mandiri Tbk 4 unit, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk 4 unit.

Sementara itu, sepanjang semester pertama 2025, Kabupaten Bogor merupakan wilayah kedua terbesar dalam menyerap penyaluran KPR FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Peringkat pertama ditempati oleh Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yakni sebanyak 6.667 unit.

Kabupaten berpenduduk 3,27 juta jiwa itu per akhir Juni 2025 menyerap KPR FLPP sekitar Rp894,46 miliar.

Baca juga: KPR FLPP Semester Pertama 2025, BTN “Ngamuk”

Di posisi ketiga adalah Kabupaten Tangerang, Banten sebanyak 3.810 rumah subsidi, senilai Rp506,84 miliar.

Secara nasional, pada periode enam bulan pertama 2025, jumlah penyaluran KPR FLPP sebanyak 120.976 unit, senilai Rp14,99 triliun.

KPR FLPP itu tersebar di 384 kabupaten dan kota dari 33 provinsi di Indonesia.

Rumah subsidi yang diguyur KPR FLPP tersebut dibangun oleh 6.678 pengembang properti dan tersebar di 9.841 perumahan.

Tahun 2025, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, kuota FLPP mencapai sebanyak 350 ribu unit.

“Tahun ini untuk pertama kali dalam sejarah meningkat luar biasa menjadi 350 ribu kuota. Ini bentuk komitmen kuat mendukung Program Tiga Juta Rumah dari Presiden dan Menteri PKP,” kata Heru, belum lama ini.

Baca juga: Penyaluran KPR FLPP Bank Mandiri Melonjak 109 Persen

Menurut Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, dengan bertambahnya kuota FLPP akan menggerakkan banyak sektor ekonomi yang lain.

“Dengan kebijakan dari Bank Indonesia, kita bisa menaikkan jadi 350 ribu tahun ini. Satu rumah subsidi itu yang kerja minimal lima orang. Berarti kalau 5 x 350 ribu, sudah ada yang bekerja itu, sekitar 1.650.000 orang. Belum industri yang terkait lainnya lebih banyak lagi,” tutur Menteri PKP di Jakarta, baru-baru ini.

 

Pengembang rumah subsidi di Kabupaten Bogor

  • Semester pertama 2023: 74 pengembang, 87 perumahan
  • Semester pertama 2024: 90 pengembang, 109 perumahan
  • Semester pertama 2025: 91 pengembang, 129 perumahan

 

(*)

Pos terkait