Ari menegaskan, akad kredit FLPP menjadi tertunda lantaran belum cairnya tambahan kuota hingga Minggu, 15 September 2024.
“Kasihan anggota-anggota kami dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang mau beli rumah,” tambah dia.
Dia juga mengaku bahwa pengembang kesulitan mengelola cashflow-nya dan menjalankan kewajiban kepada perbankan.
“Himperra dengan anggota lebih dari 3.000 pengembang terus full support mendukung program-program pemerintah. Apalagi tahun ini Insyaallah sekitar 60 ribu unit rumah subsidi di produksi Himperra. Dan tahun depan kami menargetkan bisa realisasi 75 ribu unit rumah bersubsidi,” tutur Ari.
Dia mengatakan, Himperra mengusulkan anggaran FLPP untuk MBR dinaikkan menjadi setara dengan tidak kurang dari 300 rumah per tahun.
(*)