Site icon Landbank.co.id

Peneliti Temukan Manfaat Menggaruk Meski Memperburuk Peradangan

Para peneliti mengungkapkan bahwa menggaruk kulit yang terdampak gatal dapat memperburuk peradangan dan pembengkakan./Foto: Istock.

Jakarta, landbank.co.id – Para peneliti mengungkapkan bahwa menggaruk kulit yang terdampak gatal dapat memperburuk peradangan dan pembengkakan.

Temuan ini dapat menjelaskan mengapa dorongan untuk menggaruk terasa begitu kuat pada manusia.

Dilansir dari Medical Daily pada Minggu, 2 Februari 2025, penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Science mengungkapkan bagaimana gatal mempengaruhi kulit tikus yang menderita dermatitis kontak alergi, suatu bentuk eksim. Peneliti fokus pada bagaimana perilaku menggaruk berperan dalam kondisi ini.

Penulis senior penelitian, Daniel Kaplan, menjelaskan bahwa meskipun menggaruk sering kali menyebabkan ketidaknyamanan dengan memperburuk peradangan, ada alasan evolusioner mengapa perilaku ini tetap ada.

“Menggaruk sering kali menyenangkan, yang menunjukkan bahwa, agar dapat berevolusi, perilaku ini harus memberikan semacam manfaat. Penelitian kami membantu menyelesaikan paradoks ini dengan memberikan bukti bahwa menggaruk juga memberikan pertahanan terhadap infeksi bakteri pada kulit,” kata Kaplan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alergen pemicu gatal untuk menstimulasi gejala eksim pada telinga tikus. Sebagian tikus dibiarkan menggaruk, sementara yang lainnya dilarang menggaruk dengan menggunakan kalung kecil, mirip dengan yang digunakan oleh anjing, yang membatasi gerakan mereka.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menggaruk ternyata bisa mengurangi jumlah bakteri pada kulit. Meskipun menggaruk meningkatkan peradangan, mekanisme tersebut juga memicu respons pertahanan alami tubuh untuk melawan infeksi, yang bisa menjelaskan mengapa kita merasa dorongan kuat untuk menggaruk meski tahu itu bisa memperburuk kondisi kulit.

Temuan ini memberikan wawasan baru tentang perilaku manusia dan hewan terkait dengan mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi, yang bisa menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut dalam pengobatan gangguan kulit seperti eksim dan dermatitis.

Dalam percobaan lebih lanjut, tim menunjukkan bahwa menggaruk mengurangi jumlah Staphylococcus aureus, bakteri paling umum yang terlibat dalam infeksi kulit.

“Temuan bahwa menggaruk meningkatkan pertahanan terhadap Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa hal itu dapat bermanfaat dalam beberapa konteks. Namun, kerusakan yang ditimbulkan oleh garukan pada kulit mungkin lebih besar daripada manfaat ini jika gatalnya kronis,” kata Kaplan.

(*)

Exit mobile version