Temuan ini memberikan wawasan baru tentang perilaku manusia dan hewan terkait dengan mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi, yang bisa menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut dalam pengobatan gangguan kulit seperti eksim dan dermatitis.
Dalam percobaan lebih lanjut, tim menunjukkan bahwa menggaruk mengurangi jumlah Staphylococcus aureus, bakteri paling umum yang terlibat dalam infeksi kulit.
“Temuan bahwa menggaruk meningkatkan pertahanan terhadap Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa hal itu dapat bermanfaat dalam beberapa konteks. Namun, kerusakan yang ditimbulkan oleh garukan pada kulit mungkin lebih besar daripada manfaat ini jika gatalnya kronis,” kata Kaplan.
(*)