Sesuai dengan visi dan misi Sentul City akan menjadi kota dengan ekosistem yang lengkap.
Hampir seluruh fasilitas sudah ada di Kawasan Sentul City, baik fasilitas pendidikan, kesehatan, rekreasi dan lain lain.
“Kami akan terus maju ke depan dan harapannya akan lebih memberikan kenyamanan untuk konsumen dan pengunjung Kawasan Sentul City,” ujar manajemen BKSL.
Saat ini, BKSL mengembangkan kota mandiri Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas 3.100 hektare (ha).
Di sisi lain, jumlah aset Sentul City naik menjadi Rp21,31 triliun pada paruh pertama 2025 dibandingkan per akhir Desember 2024 yang senilai Rp21,18 triliun.
Di lini aset lancar, BKSL mencatat penurunan kas dan setara kas pada semester pertama 2025 disandingkan dengan akhir 2024, yakni dari Rp273,90 miliar menjadi Rp157,36 miliar.
Baca juga: Eks Bos Bakrieland Pimpin Sentul City, Ini Profilnya
“Kas dan setara kas mengalami penurunan sebesar Rp 116,54 miliar (42,55%) pada semester I tahun 2025 dibandingkan dengan Desember 2024, terutama disebabkan karena telah dilakukan pembayaran liabilitas Perusahaan kepada para pihak, baik liabilitas pinjaman bank maupun kepada para pemasok,” jelas Hiramsyah Sambudhy Thaib, presiden direktur Sentul City dalam keterangan tertulis dikutip Selasa, 12 Agustus 2025.
Total liabilitas BKSL juga meningkat, yakni dari Rp6,03 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp6,13 triliun per akhir Juni 2025.
Ekuitas BKSL tercatat senilai Rp15,17 triliun pada semester pertama 2025, sedangkan pada akhir 2024 sebesar Rp15,15 triliun.
Pemegang saham Sentul City per 30 Juni 2025 terdiri atas PT Sakti Generasi Perdana sebesar 80,40 persen, Stella Isabella Djohan 6,70 persen, dan masyarakat 12,90 persen.
(*)