Jakarta, landbank.coid– PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mengantongi pendapatan dari lini usaha properti, termasuk sewa lahan sebesar Rp366,64 miliar pada 2024.
Raihan tahun 2024 bila disandingkan dengan pendapatan lini properti PT Jasa Marga Tbk setahun sebelumnya melonjak 51 persen, maklum pada 2023 masih di posisi Rp242,15 miliar.
Pada 2024, mengutip laporan keuangan PT Jasa Marga Tbk, pendapatan properti emiten berkode saham JSMR ini mencakup penjualan properti, sewa properti, dan sewa lahan.
Untuk penjualan properti, tercatat sebesar Rp137,79 miliar pada 2024, jauh melampaui raihan tahun 2023 yang masih di posisi Rp8,58 miliar.
Lini sewa properti relatif stabil, yakni masing-masing pada 2023 dan 2024 sebesar Rp52,84 miliar dan Rp55,01 miliar.
Baca juga: Tak Hanya Pendapatan, Laba HEAL Juga Meningkat Pada 2024
Di lini sewa lahan terjadi penurunan, yakni dari Rp180,72 miliar menjadi Rp173,83 miliar pada 2024.
JSMR melakoni bisnis properti melalui PT Jasamarga Related Business (JMRB), sebelumnya bernama PT Jasamarga Properti, yang berdiri pada 15 Januari 2013.
Masih mengutip laman yang sama, dalam rangka mendukung perkembangan bisnis Jasa Marga Group, pada 28 Mei 2019 PT Jasamarga Properti bertransformasi menjadi PT Jasamarga Related Business (JMRB) dan mulai melakukan pengembangan bisnis di sekitar koridor ruas jalan tol milik Jasa Marga Group.
Adapun lini bisnis PT Jasamarga Related Business antara lain pengembangan kawasan di sekitar jalan tol atau Toll Corridor Development (TCD), pengembangan dan pengelolaan rest area dengan brand “Travoy”, pemanfaatan koridor jalan tol untuk iklan dan utilitas baik secara konvensional maupun digital, serta bisnis digital.
Properti masuk dalam lini bisnis pengembangan kawasan JMRB.
Baca juga: Hari Ini Diskon Tarif Tol Trans-Jawa Berlaku, Ini Daftar Harganya
Mengutip laman JMRB, proyek properti yang ditangani anak JSMR itu adalah The Ambawani Residence Bekasi Timur, Jawa Barat berkapasitas 40 rumah.
Lalu, Spring Residence Sidoarjo, Jawa Timur yang menyasar pangsa pasar menengah. Jumlah rumah di Spring Residence sebanyak 479 unit.
Selain itu, Royal Pandaan, yakni proyek real estat menengah ke atas yang dikembangkan oleh PT JMRB. Perumahan berkapasitas 330 unit ini memiliki konsep urban resort dan dilengkapi dengan kawasan komersial seperti hotel, super market, dan water park.
Proyek lain dalam pengembangan kawasan JRMB adalah Tempat Istirahat Pengembangan Terintegrasi di Kawasan Taman Mini, Jakarta Timur. Proyek ini disebut juga sebagai Toll Corridor Development (TCD) Taman Mini atau Travoy Hub.
Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT JMRB Bayu Nurbaya mengatakan, pada prinsipnya Travoy Hub merupakan pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) yang memadukan Stasiun LRT Taman Mini dengan pusat bisnis dan gathering point.
Bayu menjelaskan, Travoy Hub sebagai tempat pemberhentian dan interkoneksi antar-moda transportasi, dapat menjadi penghubung bagi berbagai moda transportasi publik seperti LRT Jabodebek, bus Trans Jakarta, Jak Lingko, serta pengguna akses jalan tol, sehingga Travoy Hub akan menjadi semacam pusat mobilitas bagi masyarakat.
Baca juga: HK Realtindo Rambah Bisnis Jasa Layanan Rest Area
“Travoy Hub dapat menjadi pusat meeting & gathering baru di kawasan Jakarta Timur, karena akan dilengkapi oleh sejumlah tenant food and beverage, banking, salon, retail, farmasi, dan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pengguna komuter dan masyarakat umum. Kami juga mendukung program pemerintah dalam memberdayakan UMKM, sehingga para pelaku UMKM akan diakomodir dengan disediakan sejumlah lokasi usaha di Travoy Hub,” jelas Bayu dilansir laman JRMB.
Sementara itu, pendapatan JSMR terbesar masih bersumber dari pendapatan tol, yakni Rp17,18 triliun atau sekitar 60 persen dari total pendapatan 2024 yang senilai Rp28,70 triliun.
Sumber pemasukan kedua terbesar JSMR datang dari pendapatan konstruksi Rp9,97 triliun, sedangkan pendapatan usaha lainnya menyumbang Rp1,54 triliun.
(*)