Anak usaha itu adalah PT Trixindo Selaras yang sahamnya dimiliki Perseroan sebesar 99,99 persen, PT Creative Softhouse (99,99 persen), dan PT Bintang Dwi Lestari (52 persen).
Per akhir 2024, MPRO memiliki empat proyek yang mencakup The Kahyangan di Solo, Jawa Tengah (sudah beroperasi), Simprug Signature di Jakarta (praoperasi), Tanjung Layar Beachfront City di Makassar, Sulawesi Selatan (belum beroperasi), dan The Grand Maja di Maja, Banten (belum beroperasi).
Khusus untuk The Kahyangan, hingga akhir 2024, Perseroan mempunyai lahan seluas 69.082 m2 di Kawasan Solo Baru.
Kawasan Solo Baru adalah daerah pemukiman elit yang kini mulai berkembang ke arah pembangunan sarana prasarana modern seperti lifestyle mall, apartemen, dan hotel berbintang. Solo Baru termasuk di dalam Kabupaten Sukoharjo dan terletak di perbatasan antara Kabupaten Sukoharjo dan Kota Solo.
Awalnya, daerah ini tak berbeda dengan kecamatan lain di Sukoharjo, lalu kemudian pengembang perumahan mulai melirik daerah ini dan membuatkan jalan dua arah yang cukup lebar sehingga memudahkan akses memasuki kawasan tersebut.
Perusahaan berencana mengembangkan kawasan super block yang lebih dikenal dengan nama The Kahyangan.
Baca juga: Mengintip Penjualan Properti Paradise Indonesia
Produk yang akan dikembangkan oleh Perusahaan di antaranya adalah satu apartemen, satu menara perkantoran (office building), dan fasilitas pendukung komplek.
Per akhir 2024, proyek yang telah selesai dan sedang berjalan adalah pembangunan Apartemen Apsara dan pembangunan office building.
Apartemen yang dibangun setinggi 32 lantai dan terdiri atas 448 unit, yang telah melewati tahap handover unit pada 22 Februari 2019.
Lalu, untuk office building, masih mengutip Annual Report Perseroan 2024, terdiri atas 20 lantai. Kawasan di sekitar kompleks The Kahyangan dikelilingi banyak fasilitas-fasilitas umum seperti hotel, mal, dan rumah sakit yang menjadikan lokasinya strategis.
(*)