Pendapatan BSDE Jauh Lampaui Sebelum Pandemi Covid-19
Jakarta, landbank.co.id– Pendapatan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) untuk periode Januari-September 2024 jauh melampaui sebelum pandemi Covid-19.
Mengutip laporan keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk, sebelum pandemi, yakni pada Januari-September 2019, pendapatan BSDE masih bercokol di level Rp5,23 triliun.
Kini, pendapatan PT Bumi Serpong Damai Tbk terbang ke posisi Rp10,67 triliun atau lebih besar sekitar 92 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi.
BSDE terlihat terus berinovasi untuk menemukan sumber-sumber pendapatan baru di luar bisnis inti yakni properti, khususnya residensial.
Dalam rentang 2019-2024, khususnya periode sembilan bulan, setidaknya terdapat tiga sumber pendapatan anyar yang pada tahun-tahun sebelumnya belum ada.
Salah satunya adalah pendapatan dari lini konstruksi yang mulai muncul dalam pencatatan per akhir September 2021.
Lalu, sumber pendapatan dari jasa pengoperasian jalan tol yang mencuat sejak 2023. Terkini, BSDE punya pundi-pundi dari pelayanan air yang muncul mulai 2024.
Dalam melakoni bisnis jalan tol, BSDE merangsek lewat anak usaha, PT Trans Bumi Serbaraja (TBS) yang mengoperasikan tol Serpong-Balaraja dengan konsesi selama 40 tahun.
“Fokus ke depan adalah memperkuat strategi pemasaran dan penjualan, serta mengeksplorasi peluang baru yang berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan BSDE,” tutur Hermawan Wijaya dalam siaran pers dikutip Minggu, 3 November 2024.
Di Luar Perkiraan
Sementara itu, BSDE berhasil mencatat lonjakan laba bersih 52,73 persen untuk periode Januari-September 2024 bila dibandingkan dengan periode sama 2023.
Per akhir September 2023, laba bersih anggota kelompok properti Sinar Mas Land itu tercatat senilai Rp1,77 triliun, sedangkan periode sama tahun ini sebesar Rp2,70 triliun.
“Pertumbuhan ini di luar ekspektasi kami. Pencapaian pada akhir September 2024 telah melampaui pencapaian tahun buku 2023 sebesar Rp1,94 triliun. Bahkan lebih tinggi ketimbang pencapaian akhir tahun 2022, yang tercatat sebagai kinerja tertinggi paska pandemi yakni sebesar Rp2,43 triliun,” kata Hermawan Wijaya.