“Nanti kita identifikasi apakah yang rusak berat mesti dibangun baru atau masih bisa direnovasi. Data harus sama, karena menentukan RAB yang tepat itu tidak mudah,” kata Menteri PKP.
Di sisi lain, Menteri Ara menyampaikan adanya dukungan besar dari masyarakat.
“Atas kepercayaan Bapak Presiden dan dukungan Pak Menko AHY, sudah ada satu yayasan yang siap membantu. Yayasan Buddha Tzu Chi menyatakan siap membangun 2.000 rumah rekontruksi bencana. Ini bentuk gotong royong dari bangsa kita,” kata dia.
Dampak Bencana
Sementara itu, data BNPB menyebutkan sebanyak 1.006 orang meninggal dunia dan 5.400 orang terluka serta 217 orang hilang akibat bencana banjir Sumatera.
Mengutip laman BNPB, Minggu, 14 Desember 2025, selain korban jiwa, bencana banjir dan longsor Sumatera juga menyebabkan 158 ribu rumah rusak di 52 kabupaten terdampak di tiga provinsi, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Baca juga: Banjir Sumatera Renggut 969 Jiwa dan Merusak 158 Ribu Rumah
Selain rumah tinggal, bencana itu juga menimbulkan kerusahakan terhadap 1.200 fasilitas umum, 219 fasilitas kesehatan, 581 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, 290 gedung atau kantor, serta 145 jembatan.
Khusus jumlah rumah tinggal yang rusak, terbanyak ada di Aceh, yaitu 138.500 unit yang tersebar di 18 kabupaten terdampak.
Lalu, di Sumatera Utara terdapat 11.500 rumah rusak. Rumah itu terletak di 18 kabupaten terdampak.
Selain itu, sebanyak 8.100 rumah rusak tercatat di 16 kabupaten terdampak di Sumatera Barat.
Baca juga: Huntap Kota Palu Siap Dihuni, Terapkan Teknologi Tahan Gempa Risha
(*)





