Pemerataan Hunian Jadi Fokus, Pembangunan Rusun di Kota Besar Dikebut 2026

Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman mencatat serapan anggaran hingga 84,03 persen per 2 Desember 2025. Pemerintah memprioritaskan percepatan program rumah subsidi, peningkatan FLPP, dan pembangunan rumah susun untuk MBR./Foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman mencatat realisasi penyerapan anggaran Tahun Anggaran (TA) 2025 mencapai 84,03 persen hingga Selasa, 2 Desember 2025.

Capaian ini mencerminkan kinerja positif pemerintah dalam mempercepat program pembangunan perumahan dan pemenuhan kebutuhan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data resmi yang diperoleh dari laman Kementerian PKP Selasa, 2 Desember 2025, pagu anggaran Kementerian pada TA 2025 sebesar Rp 5,27 triliun, dengan realisasi mencapai Rp 3,96 triliun, sementara alokasi berstatus blokir sebesar Rp 557,48 miliar.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menungkapkan, sebagian besar realisasi anggaran difokuskan pada pembiayaan rumah subsidi dan peningkatan kualitas permukiman bagi MBR.

“Program mencakup pembangunan rumah layak huni, dukungan infrastruktur permukiman, serta penyediaan hunian bagi masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar),” ujar Maruarar dalam keterangan resminya dikutip Selasa, 2 Desember 2025.

Ia juga mengungkapkan, menargetkan percepatan penyaluran anggaran pada sisa waktu 2025 untuk menjaga keterjangkauan harga rumah serta memperluas akses pembiayaan melalui skema KPR subsidi.

“Berdasarkan data yang ada, tahun depan anggaran Kementerian PKP naik 100 persen. Selain itu, program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya meningkat drastis dari 45.000 unit menjadi 400.000 unit dan diharapkan mampu mengurangi jumlah rumah tidak layak huni,” ungkap Menteri yang akrab disapa Ara itu.

Menteri PKP menambahkan bahwa pemerintah telah meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit, dan hingga saat ini sudah terealisasi lebih dari 220.000 unit rumah subsidi untuk MBR.

Pos terkait