Site icon Landbank.co.id

Pembeli Apartemen dari Kalangan End User Melonjak

Porsi konsumen pengguna (end user) apartemen melonjak pada kuartal kedua 2025 dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id- Porsi konsumen pengguna (end user) apartemen melonjak pada kuartal kedua 2025 dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19.

“Pada kuartal kedua 2025, sudah mulai seimbang antara investor dan end user, mengingat sebelum pandemi porsinya 70 persen kalangan investor, sedangkan  saat ini end user sebesar 44 persen. Kini, kencenderungan konsumen apartemen adalah pembeli yang untuk ditempati,” tutur Ferry Salanto, head of research Colliers Indonesia dalam paparan virtulan, baru-baru ini.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, porsi konsumen pengguna apartemen masih bertengger di level 32 persen dari total pembeli apartemen.

Kini, pada kuartal kedua 2025, mengutip data Colliers Indonesia, kontribusinya melonjak ke level 44 persen.

Sebaliknya, porsi pembeli dari kalangan investor menyusut, yakni dari 68 persen menjadi 56 persen pada kuartal kedua tahun 2025.

Sebagaimana diberitakan, pandemi Covid-19 melanda dunia sejak penghujung 2019, sedangkan di Indonesia mulai dirasakan terhitung sejak Maret 2020.

Selain dari sisi konsumen, pergeseran juga dari sisi skema pembayaran dalam membeli apartemen.

“Pada kuartal kedua 2025, pembeli dengan skema cash installment berkurang, sedangkan pembeli lewat KPA meningkat,” kata dia.

Merujuk data Colliers Indonesia, sebelum pandemi Covid-19, skema pembayaran paling dominan yang dipilih pembeli apartemen di Jakarta adalah tunai bertahap (cash installment) kepada pengembang.

Skema cash installment mendominasi sebanyak 50 persen. Pola pembayaran kedua terbesar adalah kredit pemilikan apartemen atau KPA, yakni 33 persen.

“Tapi, sekarang pada kuartal kedua 2025 skema KPA meningkat yakni mencapai 41 persen,” tutur Ferry.

Peningkatan juga terjadi dalam skema pembayaran secara tunai keras (hard cash). Bila semula porsinya 17 persen, kini menyentuh 30 persen.

 

Pasokan 2025

Data Colliers Indonesia membeberkan bahwa Jakarta Selatan memimpin ekspansi berkelanjutan dalam pasokan apartemen pada triwulan kedua 2025.

Dalam periode itu terdapat dua proyek apartemen, yakni Savyavasa dan Antasari Place yang memasuki fase serah terima.

Kedua proyek ini menambah sekitar 1.000 unit baru, sehingga jumlah total unit apartemen di Jakarta menjadi 231.786 unit pada triwulan kedua 2025.

“Meskipun ada penambahan ini, proyeksi pertumbuhan untuk sisa tahun ini masih terbatas, mencerminkan sikap yang lebih hati-hati dari para pengembang dalam menanggapi dinamika pasar yang ada,” dilansir riset Colliers Indonesia.

Jakarta Selatan diperkirakan terus memimpin serah terima apartemen pada masa mendatang.

Lalu, Jakarta Barat juga tetap menjadi kontributor utama, menempati peringkat kedua dalam hal stok apartemen kumulatif.

Posisi kawasan Jakarta Barat didukung oleh ketersediaan area pengembangan yang luas dan harga lahan yang relatif terjangkau.

Sebaliknya, Jakarta Timur—yang saat ini didominasi oleh perumahan tapak dan kawasan industri—menunjukkan pergerakan minimal dalam pengembangan apartemen hingga tahun 2027.

“Namun, proyek-proyek mendatang diperkirakan akan mengelompok di sekitar simpul-simpul pengembangan berorientasi transit (TOD), yang secara bertahap akan meningkatkan daya saing kawasan tersebut,” dikutip dari riset Colliers Indonesia.

 

Masih Lesu

Di sisi lain, aktivitas pembeli relatif lesu pada triwulan kedua 2025, terutama dipengaruhi oleh faktor musiman seperti libur Idulfitri.

Riset Colliers Indonesia juga menyebutkan bahwa sekitar 70 persen penyerapan unit selama triwulan kedua 2025 berasal dari pembeli yang mencari unit siap huni.

Tren ini menunjukkan preferensi untuk inventaris yang telah selesai, didorong oleh berkurangnya risiko yang dirasakan dan manfaat berkelanjutan dari insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100 persen.

 

(*)

Exit mobile version