Pembangunan Jaya Ancol Lunasi Kredit Modal Kerja Rp200 Miliar

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) telah melunasi utang kredit modal kerja (KMK) kepada PT Bank DKI atau yang juga punya sapaan Bank Jakarta/foto: capture pjaa

Pertunjukan ini menampilkan empat robot canggih, termasuk tiga robot anjing bernama Flippy yang diproduksi oleh Boston Dynamics, perusahaan robotika terkemuka asal Amerika Serikat, serta satu robot humanoid bernama Wonder yang dikembangkan oleh Unitree Robotics, perusahaan asal China.

“Kehadiran teknologi robotika dari dua negara ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang unik dan edukatif bagi pengunjung, serta memperkuat posisi Perseroan sebagai penyedia hiburan berbasis inovasi di Indonesia,” dilansir Laporan tersebut.

Bacaan Lainnya

Selain itu, upaya ini disertai dengan revitalisasi fasilitas secara berkelanjutan dan pengembangan konten acara yang sesuai dengan kebutuhan pasar untuk meningkatkan daya tarik destinasi.

 

Hotel dan Restoran

Di sisi lain, sepanjang enam bulan pertama 2025, penyumbang kedua terbesar bagi pemasukan PJAA adalah pendapatan usaha lainnya, yakni Rp131,48 miliar atau setara dengan sekitar 26 persen dari total pendapatan PJAA.

Baca juga: Tiga Bulan 2025, PJAA Kantongi Rp210,79 Miliar

PJJA juga punya pendapatan lain yakni dari bisnis hotel dan restoran. Segmen ini pada Januari-Juni 2025 menyetor Rp32,11 miliar atau menyumbang sekitar 6 persen.

Di sisi lain, laba bersih PJAA per akhir Juni 2025 tercatat sebesar Rp21,69 miliar atau lebih rendah sekitar 63 persen dibandingkan dengan periode sama 2024 yang senilai Rp59,82 miliar.

Sementara itu, jumlah aset PJAA tercatat Rp3,60 triliun pada akhir Juni 2025, naik bila dibandingkan dengan akhir Desember 2024 yang senilai Rp3,59 triliun.

Liabilitas PJAA terlihat meningkat, yakni dari Rp1,85 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp1,88 triliun per akhir Juni 2025.

Baca juga: Rekomendasi Lima Tempat Wisata Jakarta yang Wajib Dikunjungi

Ekuitas PJAA per akhir Juni 2025 sebesar Rp1,71 triliun, sedangkan pada akhir 2024 masih sekitar Rp1,73 triliun.

Hingga akhir Juni 2025, pemegang saham PJAA terdiri atas Pemerintah DKI Jakarta sebanyak 72 persen, PT Pembangunan Jaya 18,01 persen, dan masyarakat 9,99 persen.

 

(*)

Pos terkait