PTPP, kata dia, turut menghadirkan inovasi konstruksi dalam proyek ini, antara lain penggunaan system bekisting kolom praktis semi panel yang efisien dan mempercepat pekerjaan struktur.
Selain itu, pemasangan pagar utama proyek berbasis sistem otomatis untuk mendukung aspek keamanan dan modernisasi area proyek.
Material facade pada proyek ini pun, kata Joko, mencerminkan kemajuan teknologi dan estetika, dengan kombinasi material kaca, aluminium, ACP (Aluminium Composite Panel), hingga GRC cetak, menjadikan tampilan gedung lebih modern dan ikonik.
Proyek ini merepresentasikan komitmen PTPP dalam menghadirkan infrastruktur layanan kesehatan berkelas internasional melalui penerapan teknologi konstruksi unggul, sekaligus memperkuat posisi PTPP sebagai mitra terpercaya pemerintah dalam pembangunan infrastruktur kesehatan nasional.
Sebelumnya, PTPP juga telah merampungkan proyek pembangunan Bali International Hospital (BIH), Sanur, Bali.
Menurut manajemen PTPP, rumah sakit bertaraf internasional pertama di Indonesia ini dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp998,3 miliar (tidak termasuk PPN).
Proyek ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap layanan kesehatan di luar negeri, sekaligus mencegah potensi hilangnya devisa negara yang mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya.
Baca juga: PTPP Garap Rumah Sakit Rp663 Miliar di Riau
Rumah sakit ini menjadi proyek rancang bangun pertama di Indonesia yang menghadirkan layanan kedokteran nuklir lengkap, termasuk diagnostic in vivo dan teranostic, layanan kedokteran nuklir lengkap termasuk PET Scan dan SPEC CT, laboratorium radiofarmaka, yang memungkinkan deteksi dan terapi penyakit secara terpadu.
Selain itu, juga terdapat fasilitas ruangan Linear Accelerator (LINAC) yang memiliki tipe True Beam dengan spesifikasi tertinggi yang ada di Indonesia saat ini, dimana alat ini sangat advance dan mampu menghancurkan sel tumor pada organ yang bergerak seperti di paru-paru atau jantung.
(*)