Pariwisata Indonesia Tumbuh Positif di Awal 2025, Jumlah Wisman Naik 13 Persen

Sektor pariwisata Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan positif di awal tahun 2025, dengan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 13 persen pada Januari–Februari./Foto: dok. Kementerian Pariwisata.

Promosi di World Expo 2025 Osaka

Indonesia turut berpartisipasi di World Expo 2025 Osaka, Jepang, dengan tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future”. Kementerian Pariwisata menggelar pameran Wastra Nusantara bertema “Traditional Textiles: Sailing Through Colors” untuk memperkenalkan keindahan kain tradisional Indonesia.

Bacaan Lainnya

Selain itu, promosi sektor health & wellness tourism akan dilakukan pada Mei dan Juni, dengan melibatkan 15 pelaku industri, dalam sesi product rolling, business matching, dan forum industri.

Gerakan Wisata Bersih Dorong Pariwisata Berkelanjutan

Sebagai bentuk komitmen terhadap pariwisata berkelanjutan, Gerakan Wisata Bersih digelar di Labuan Bajo dan Lombok, melibatkan ribuan peserta dan berhasil mengumpulkan lebih dari 1 ton sampah. Pemerintah daerah bahkan berencana melarang penggunaan botol plastik di kawasan wisata.

“Gerakan ini bukan hanya simbolis, tetapi menjadi langkah nyata menuju pariwisata yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab,” jelas Ni Luh Puspa.

Capaian Proyek dan Kolaborasi Strategis

Proyek Indonesia Tourism Development yang rampung pada Desember 2024 telah memberikan dampak langsung bagi lebih dari 82.000 masyarakat di enam destinasi prioritas. Indeks Kepuasan Masyarakat naik menjadi 4,21 poin secara nasional.

Di sisi lain, kolaborasi dengan Kementerian Desa juga terus diperluas melalui nota kesepahaman untuk memperkuat daya saing desa wisata dan pemberdayaan masyarakat.

Komitmen untuk Masa Depan

Menteri Pariwisata menegaskan bahwa semua program Kementerian Pariwisata akan terus diarahkan untuk mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo, termasuk membangun dari desa dan menciptakan pemerataan ekonomi.

“Kami akan terus mendorong pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha adalah kunci keberhasilan sektor ini,” tutup Widiyanti Putri.

(*)

Pos terkait