Jakarta, landbank.co.id– Dalam rangka mempercepat transisi menuju pariwisata hijau dan berkelanjutan, Kementerian Pariwisata bersama Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menyelenggarakan “Policy Forum on Green Tourism MSMEs” di Hotel Le Meridien, Jakarta, Jumat, 5 Desember 2025.
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana saat memimpin forum tersebut menegaskan, pergeseran menuju pariwisata hijau dan berkelanjutan bukan sekadar tren.
Dia menegaskan, pariwisata hijau merupakan kebutuhan mendasar atau fondasi bagi masa depan pariwisata Indonesia, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional yang berkontribusi besar dalam penciptaan lapangan kerja, mata pencarian lokal, serta pelestarian budaya,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dikutip Sabtu, 6 Desember 2025.
Baca juga: Indonesia Negara Asia Pasifik Pertama yang Punya Pedoman Investasi Pariwisata
Menpar Widiyanti menjelaskan bahwa sektor pariwisata Indonesia sedang mengalami transformasi signifikan.
Indonesia kini bergerak dari promosi destinasi berbasis atraksi menuju pendekatan berbasis nilai yang menempatkan keberlanjutan sebagai prioritas utama.
Perubahan ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2025–2029 yang menekankan pentingnya pengelolaan destinasi yang efektif, rantai pasok yang inklusif, serta penerapan prinsip Ekonomi Biru, Hijau, dan Sirkular (BGCE).
Selain tiu, pembangunan infrastruktur hijau, penguatan kompetensi tenaga kerja, serta mekanisme pembiayaan yang ramah lingkungan.
Baca juga: Kunjungan Wisman Tumbuh 10,38 Persen
Menpar Widiyanti menekankan penerapan praktik hijau dapat dimulai dari UMKM.
Dia mendorong agar UMKM semakin berani mengadopsi model bisnis ramah lingkungan yang mampu mengurangi jejak karbon, melindungi keanekaragaman hayati, serta menghormati tradisi dan kearifan lokal.





