Jakarta, landbank.co.id – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS dalam perdagangan Senin, 2 September 2024 diperkirakan masih berkonsolidasi.
Hal tersebut seiring dengan pasar yang menantikan rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan informasi yang diperoleh landbank.co.id dari laman BI, saat awal perdagangan Senin, 2 Septembr 2024 pagi hari, rupiah dibuka menurun 65 poin atau 0,42 persen menjadi Rp15.520 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.455 per dolar AS.
“Nilai tukar rupiah terlihat tidak bergerak terlalu jauh terhadap dolar AS, masih berkonsolidasi,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari ANTARA, Senin, 2 September 2024.
Lebih lanjut Ariston menuturkan bahwa pelaku pasar akan menantikan data baru yaitu data tenaga kerja AS pekan ini.
Penantian tersebut sebagai pertimbangan untuk menentukan peluang pemangkasan suku bunga acuan AS ke depan.
Data tenaga kerja yang memburuk bisa menaikkan peluang pemangkasan lagi atau bahkan menaikkan ekspektasi pemangkasan yang lebih besar.
Di sisi lain, indeks dolar AS terlihat sedikit menguat karena ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan AS yang lebih besar yaitu 50 basis poin, berkurang. Tapi hal itu tidak menurunkan ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS akan segera memangkas suku bunga acuannya.
Penurunan ekspektasi pemangkasan yang lebih besar karena data ekonomi AS pekan lalu yaitu data produk domestik bruto (PDB) AS kuartal II-2024 dan indikator inflasi AS, PCE Price Index, tidak menunjukkan penurunan.
Ariston mengatakan potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp15.500 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp15.430 per dolar AS.
(*)