Estimasi Colliers Indonesia, tingkat hunian mal di Jakarta hingga akhir 2025 menyentuh 75,9 persen, sedangkan di 71,1 persen.
“Kami tidak bisa memproyeksikan tingkat hunian secara agresif mengingat pertumbuhan ekonomi juga bergerak moderat,” tutur Ferry Salanto, head of Research Colliers Indonesia dalam paparan virtual di Jakarta, baru-baru ini.
Sekalipun demikian, tambah dia, untuk mal segmen premium atau kelas atas, memiliki tingkat hunian lebih tinggi dibandingkan segmen lainya.
“Hal itu karena mal kelas atas mampu mengikuti dinamika pasar dengan melakukan inovasi yang menyedot capital expenditure cukup besar,” papar Ferry.
Bahkan, tambahnya, tingkat hunian mal kelas atas sudah menyamai kondisi sebelum adanya pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia yang terasa sejak Maret 2020 hingga 2022.
Baca juga: Bakal Ada Dua Mal Baru di Jakarta Tahun Ini
“Mal kelas atas, selalu mengikuti dinamika pasar sehingga okupansi jauh lebih tinggi dibandingkan mal menengah bawah yang tidak banyak berinovasi dengan capex besar untuk perbaikan mal,” jelas dia.
Menurut Ferry, saat ini, ada tren pusat belanja dengan ukuran kecil yang mengusung konsep lifestyle dan open space, terutama di luar Jakarta.
Di sisi lain, ekspansi para peritel sedikit melabat, kecuali segmen food & beverage (F&B) yang hingga kuartal kedua 2025 masih menjadi penggerak okupansi mal.
Daftar mal milik Agung Sedayu Real Estat Indonesia tahun 2025;
- Mall of Indonesia, net leasable area 80.000 m2 (okupansi 98 persen)
- ASHTA District 8, net leasable area 15.000 m2 (okupansi 99 persen)
- PIK Avenue, net leasable area 33.000 m2 (okupansi 96 persen)
- Grand Galaxy Park Bekasi, net leasable area 21.000 m2 (okupansi 89 persen)
- Hublife Taman Anggrek Residences, net leasable area 10.000 m2 (okupansi 87 persen)
- K Mall at Menara Jakarta, net leasable area 33.800 m2 (okupansi 69 persen)
Sumber: Agung Sedayu Real Estat Indonesia, 2025
(*)