Lalu, Pop Hotel Malioboro Yogyakarta (103 kamar), Hyatt Regency Yogyakarta (269 kamar), Mercure Convention Center (438 kamar), dan Ibis Budget Jakarta Cikini (150 kamar).
Selain itu, Ibis Budget Jakarta Menteng (135 kamar), Pop Hotel Kemang Jakarta (110 kamar), dan Pop Hotel Pemuda Semarang (134 kamar).
Bisnis Real Estat
Selain bisnis hotel, JSPT juga memiliki sejumlah proyek real estat. Pada 2024, proyek real estat JSPT mencakup Puri Botanical, Jakarta yang berdiri di atas lahan seluas 135 hektare (ha).
Proyek residensial yang mengusung konsep living inspired by nature di Jakarta Barat ini selain diisi rumah tapak dua lantai, kelak juga dilengkapi lifestyle retail.
Baca juga: Mengintip Celah Bisnis Hotel di Bali
Fasilitas lifestyle retail di atas lahan seluas 2,5 ha itu mengusung konsep sports and entertainment yang dinilai akan menjadi destinasi utama bagi gaya hidup modern dan aktif.
JSPT juga punya Hyarta Ecovillage di Yogyakarta yang mencakup 120 rumah dan 9 ruko di atas lahan seluas 5 hektare.
Mengutip laman Hyarta, proyek itu adalah pengembangan strategis oleh Jakarta Setiabudi Internasional, Tokyu Land Indonesia, dan Karyadeka Alam Lestari, yang diharapkan menjadi salah satu pengembangan perumahan teratas di Yogyakarta.
Terkait proyek residensial, JSPT juga memiliki proyek Savanna Sumatera di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Proyek ini akan dikembangkan sebagai kota terpadu di atas lahan sekitar 667 ha.
Klaster perdana, yakni Cluster Ananta diluncurkan pada 19 September 2021 memiliki luas sekitar 5,5 ha yang terdiri atas 432 rumah tapak tipe kecil dan 42 rumah toko (ruko).
Baca juga: Ini Emiten Peraih Pendapatan Terbesar dari Bisnis Hotel, Kantongi Rp1,51 Triliun
Pada 2024, proyek ini juga dalam tahap cut and fill serta persiapan infrastrukturnya.
(*)