Jakarta, landbank.co.id – Harga emas dunia (XAU/USD) kembali melanjutkan tren penguatan pada awal pekan perdagangan, Senin, 6 Oktober 2025.
Berdasarkan pantauan landbank.co.id dari data perdagangan sesi Asia pagi ini, harga emas tercatat menguat 1,13 persen ke level US$3.933 per troy ons.
Kenaikan tersebut memperpanjang reli logam mulia setelah pada Jumat, 3 Oktober 2025 ditutup di posisi US$3.886 per troy ons.
Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, mengungkapkan kenaikan harga emas tersebut seiring dengan meningkatnya minat investor terhadap aset safe-haven di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Ia juga menyampaikan, secara teknikal emas masih berada dalam jalur positif.
“Candlestick dan indikator Moving Average menegaskan bahwa momentum bullish masih terjaga. Jika sentimen pasar konsisten, emas berpotensi menguji level US$3.950 dalam waktu dekat,” jelas Andy dalam keterangan resmi yang diterima landabank.co.id Senin, 6 Oktober 2025.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa potensi koreksi tetap perlu diwaspadai.
“Jika terjadi koreksi, area US$3.876 menjadi support kunci yang perlu diperhatikan pelaku pasar,” tambahnya.
Shutdown Pemerintah AS Jadi Pendorong Utama
Selain secara teknikal, secara fundamental penguatan harga emas kali ini dipicu oleh shutdown pemerintah federal AS yang masih berlanjut setelah Senat gagal mencapai kesepakatan anggaran.
Dengan begitu, tambah dia, membuat rilis data ekonomi penting seperti Nonfarm Payrolls (NFP) tertunda, sehingga meningkatkan ketidakpastian pasar.
“Kondisi ini mendorong investor beralih ke emas sebagai aset aman (safe haven) untuk melindungi portofolio mereka dari potensi volatilitas pasar keuangan,” terangnya.