BI menilai pergerakan modal asing masih sangat dipengaruhi oleh sentimen global, termasuk arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed), serta kondisi likuiditas pasar keuangan internasional.
Dalam periode yang sama, premi risiko investasi Indonesia yang tercermin dari Credit Default Swap (CDS) 5 tahun turun dari 78,95 basis poin (bps) pada 24 Oktober menjadi 73,07 bps per 30 Oktober 2025.
Penurunan ini mengindikasikan persepsi risiko terhadap investasi di Indonesia semakin membaik.
Sejalan dengan kondisi tersebut, nilai tukar rupiah juga menunjukkan penguatan tipis, dibuka di level Rp16.620 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (31/10), dibandingkan Rp16.635 per dolar AS pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, imbal hasil (yield) SBN 10 tahun tercatat naik tipis dari 6,03 persen menjadi 6,04 persen pada akhir pekan lalu. Kondisi serupa juga terjadi pada US Treasury Note 10 tahun yang naik ke 4,097 persen pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat.
(*)





