Mereka Raup Pendapatan di Atas Rp3 Triliun
Jakarta, landbank.co.id– Ada enam pengembang properti yang tercatat memiliki pendapatan di atas Rp3 triliun dalam rentang sembilan bulan 2024.
Keenam emiten properti itu meraup pendapatan Rp37,78 triliun dalam rentang sembilan bulan 2024, meningkat dari Rp35,99 triliun per akhir September 2024.
Untuk periode Januari-September 2024, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memuncaki daftar emiten properti peraih pendapatan terbesar.
Per akhir September 2024, pendapatan BSDE tercatat menyentuh Rp10,06 triliun atau naik 37,75 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 senilai Rp7,30 triliun.
Segmen penjualan unit, lot tanah, dan strata title menjadi penyumbang terbesar atas pendapatan BSDE per akhir September 2024, yakni mencapai 86,94 persen terhadap total pendapatan.
Segmen tersebut mencatat pendapatan sekitar Rp8,75 triliun. Bila dibandingkan dengan per akhir September 2023, angka itu melejit 45,02 persen.
Khusus BSDE, selain pendapatan yang melejit, torehan laba bersih juga terlihat moncer untuk periode per akhir September 2024.
Mengutip laporan keuangan perseroan, laba bersih BSDE mencapai sebesar Rp2,70 triliun alias melambung 52,73 persen dibandingkan dengan per akhir September 2023.
“Dengan pencapaian yang solid di tahun 2024 ini, kami optimistis untuk melanjutkan tren pertumbuhan positif ini pada tahun-tahun mendatang,” ujar Hermawan Wijaya, direktur BSDE dalam keterangan tertulisnya,belum lama ini.
Dia menambahkan, fokus ke depan BSDE adalah memperkuat strategi pemasaran dan penjualan, serta mengeksplorasi peluang baru yang berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan BSDE.
“Keberlanjutan dan inovasi tetap menjadi pilar utama kami dalam untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan di masa depan,” kata Hermawan.
Kembali ke emiten properti peraih pendapatan di atas Rp3 triliun. Terdapat nama emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di posisi kedua dengan torehan Rp9,25 triliun.
Pendapatan LPKR per akhir September 2024 itu menurun bila dibandingkan dengan periode sama 2023 yang sekitar Rp12,33 triliun.
Di posisi ketiga adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan membungkus pendapatan Rp7,11 triliun, naik dari Rp6,58 triliun.
Lalu, di posisi keempat ada PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) sebesar Rp4,78 triliun, naik tipis dari Rp4,56 triliun per akhir September 2023.
Peningkatan pendapatan juga ditorehkan oleh PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) yang menempati posisi kelima, yakni dari Rp2,28 triliun menjadi Rp3,36 triliun.
Pendapatan KIJA yang melejit 47 persen itu dipicu oleh melambungnya pendapatan dari land development & property.