Efisiensi Anggaran dan Kendala yang Dihadapi
Meskipun terjadi pemangkasan anggaran, Menteri Dody mengungkapkan bahwa hingga saat ini, ia belum menemui kendala berarti dalam pelaksanaan program-program Kementerian PU.
Menurutnya, sebagai seseorang yang terbiasa bekerja dengan apa yang ada, dirinya telah memaksimalkan sumber daya yang tersedia.
“Untuk kendala, sejauh ini, masih aman-aman saja. Saya adalah orang yang terbiasa mengerjakan sesuatu dengan apa yang saya punya, saya maksimalkan apa yang saya punya,” ujar Dody.
Namun, Dody juga mengakui bahwa efisiensi anggaran ini menjadi tantangan besar bagi pihaknya. Ia menekankan bahwa meskipun tantangan ini cukup berat, ia bertekad untuk tetap menyelesaikan target-target kementerian dengan anggaran yang ada.
“Tapi, kalau sudah maksimal dan tuntutannya besar, ya, saya bilang kalau sudah maksimal dengan apa yang dikasih. (Kalau kurang) Saya akan bilang butuh tambahan,” tambahnya.
Penyesuaian Program yang Akan Diprioritaskan
Dody juga menyebutkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum akan terus menyesuaikan dan merombak prioritas program yang akan dilaksanakan.
Dengan anggaran yang telah disetujui, pihak kementerian akan melakukan penyesuaian dan rekomposisi program untuk lebih efektif mendukung kebutuhan masyarakat luas.
“Dengan (anggaran) ini sudah disetujui, nanti bisa kita rekomposisi lagi, nanti mana yang bisa diutak-atik dan bisa support masyarakat luas,” ujarnya.
Komitmen Terhadap Kualitas
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan bahwa meskipun menghadapi tantangan besar akibat pemotongan anggaran, pihaknya tetap fokus untuk memberikan hasil yang maksimal dalam proyek-proyek infrastruktur yang menjadi tanggung jawab kementeriannya.
Dody juga memastikan bahwa kualitas pekerjaan tetap menjadi prioritas utama agar setiap proyek dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Dengan strategi yang matang dan efisiensi anggaran yang diterapkan, Dody berharap dapat mengoptimalkan kinerja Kementerian Pekerjaan Umum meskipun dengan anggaran yang terbatas.
(*)