Jakarta, landbank.co.id– Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengaku bahwa kinerja sektor pariwisata pada semester pertama 2025 menunjukkan sinyal positif.
Pertumbuhan kinerja positif itu, kata Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, merupakan sinyal kuat bahwa program yang digulirkan Kemenpar tepat sasaran dan tepat manfaat.
“Tren positif ini tercermin dalam kinerja kumulatif Januari–Juni 2025, pertumbuhan wisatawan yang berlibur di dalam negeri lebih tinggi dibandingkan yang berlibur ke luar negeri,” kata Menpar Widiyanti yang didampingi Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa dalam “Laporan Bulanan Kementerian Pariwisata” di Jakarta, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Kinerja baik ini, kata Menpar Widiyanti, didukung oleh keterlibatan dan sinergi lintas kementerian/lembaga sehingga capaian program kepariwisataan nasional terakselerasi dengan baik.
Kinerja positif dari pertumbuhan sektor pariwisata tercermin dari berbagai indikator. Salah satunya pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara dan perjalanan wisatawan nusantara.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) periode Januari-Juni 2025 sebesar 7,05 juta, tumbuh positif 9,44 persen (year-on-year). Kunjungan wisman ini didominasi oleh negara-negara ASEAN, disusul Asia selain ASEAN, dan Eropa.
Baca juga: Wisman Meningkat, Menpar: Rawat Pariwisata Indonesia
Kunjungan wisman ke Indonesia juga kian meningkat dibandingkan wisatawan yang berlibur ke luar negeri (wisatawan nasional).
Tercatat wisman tumbuh 9,44 persen, mencapai 7,05 juta kunjungan, dibandingkan wisatawan nasional sebesar 3,25 persen atau mencapai 4,57 juta perjalanan. Artinya industri pariwisata Indonesia mengalami surplus ekspor jasa.
“Secara kumulatif, pada semester pertama 2025, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara kembali berada di atas jumlah perjalanan wisatawan nasional, dengan selisih mencapai 2,48 juta, naik dari 2,01 juta pada periode Januari-Juni 2024. Pergerakan ini turut berkontribusi pada pencapaian net devisa yang positif bagi Indonesia,” kata Menpar Widiyanti.
Sementara itu, sepanjang Juni 2025 kunjungan wisman mencapai 1,42 juta, tumbuh 18,20 persen (year-on-year).
Perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) juga melonjak secara signifikan dengan total 105,12 juta perjalanan, naik 25,93 persen (year-on-year). Dan perjalanan wisatawan nasional tercatat sebanyak 727,56 ribu, turun 15,02 persen (year-on-year).
Kinerja positif sektor pariwisata juga dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025, mencapai pertumbuhan yang cukup tinggi di level 5,12 persen (year-on-year), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada kuartal kedua 2024 sebesar 5,05 persen (year-on-year).
Baca juga: Kunjungan Wisman Semester Pertama 2025 Naik 9,44 Persen
“Kita patut bersyukur di tengah ketidakpastian dan geopolitik global yang penuh tantangan, terbukti bahwa sektor pariwisata mampu berkontribusi dan berperan besar terhadap PDB serta menjaga daya tahan atau resiliensi perekonomian nasional,” kata Widiyanti.
Untuk terus menjaga laju pertumbuhan ekonomi selama 2025, pemerintah telah menerbitkan sejumlah stimulus, seperti dari sisi supply meliputi potongan tarif tiket pesawat, kereta api, kapal laut, dan tarif tol sehingga jasa pariwisata lebih terjangkau.
Dari sisi demand terdapat penebalan bantuan sosial, bantuan subsidi upah, serta tunjangan atau gaji ke-13 guna meningkatkan daya beli masyarakat yang akan memperkuat permintaan terhadap jasa pariwisata.