Mengintip Pasar Apartemen Surabaya

Mengutip data Colliers Indonesia, saat ini, para konsumen apartemen di Surabaya, Jawa Timur menyukai properti yang sudah selesai/foto: pakuwonjati.com

Secara kolektif, proyek-proyek ini menambah 3.015 unit ke total pasokan di Surabaya, yang menunjukkan peningkatan 5,5 persen year on year (YoY) sehingga total pasokan menjadi 57.502 unit.

Sepanjang tahun 2024, tidak ada proyek apartemen baru yang diluncurkan atau diperkenalkan di Surabaya.

Bacaan Lainnya

Sejak tahun 2022, jumlah apartemen yang selesai relatif tetap, dengan kurang dari lima proyek yang diselesaikan setiap tahunnya.

Hal ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah peluncuran apartemen baru dan penundaan atau penangguhan beberapa proyek.

Baca juga: Kecerdasan Buatan Bisa Membantu Edukasi Properti

Selain itu, sejumlah besar unit yang ada masih belum terjual, yang menyebabkan keraguan di antara pengembang untuk meluncurkan proyek baru.

Sementara itu, dari total 1.218 unit yang dijadwalkan masuk pada 2026 dan tidak ada penyelesaian yang diharapkan pada tahun 2025 kecuali jadwal dipercepat.

Setelah selesai, unit-unit ini akan berkontribusi pada pasokan di Surabaya Selatan dan Surabaya Barat.

Terkait insentif PPN DTP, ketika insentif 100 persen dilanjutkan dalam rentang September hingga Desember 2024, berdampak positif pada penjualan apartemen selama periode tersebut.

Baca juga: Leads Property: Ada 10.444 Apartemen Sewa di Jakarta

Insentif itu mendorong calon pembeli yang awalnya tidak berencana untuk membeli untuk memanfaatkan apa yang dianggap sebagai peluang terakhir.

Untuk tahun 2025, skema diskon 100 persen PPN DTP berlangsung Januari hingga Juni 2025. Lalu, diskon 50 persen sepanjang Juli hingga Desember 2025.

Insentif ini bertujuan untuk memberikan efek berganda dan menciptakan lapangan kerja yang signifikan. Kebijakan ini akan memberikan peluang bagi pasar untuk mempertahankan momentum positif dalam industri properti Indonesia.

 

(*)

Pos terkait